Jakarta (ANTARA News) - Perbankan nasional diharapkan menyediakan loket khusus bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) sehingga pemberian kredit bagi usaha yang menyerap tenaga kerja besar tersebut bisa berkembang pesat. "Buka loket untuk UMKM yang banyak hingga daerah-daerah agar kredit mudah disalurkan," kata Ketua Umum Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Distribusi Indonesia (Ardin), John Palinggi, di Jakarta, Jumat. Namun, John Palinggi juga mengingatkan agar pemberian kredit tersebut harus pula melihat kelayakan usahanya. "Jangan hanya bagi-bagi," katanya. Pemberian kredit, katanya, diberikan harus diberikan kepada UKM yang berjalan dengan baik. Beberapa waktu lalu, pemerintah pernah memberikan kredit kepada UKM dalam jumlah besar. Namun John menilai pemberiannya tidak baik dan ia mengharapkan hal tersebut tidak terjadi lagi. Kredit UMKM, katanya, jangan dibagikan kepada yang usahanya yang sedang bermasalah dan usahanya hanya kamuflase. "Ini merusak negara, dan oknum yang memberikan," katanya. Mengenai kesulitan UKM untuk memberikan agunan sebagai syarat kredi, penerima penghargaan dari ASEAN Devolepment Citra Award 2004-2005 sebagai tokoh berprestasi tingkat ASEAN itu mengatakan, perlu ada pendampingan bagi UKM tersebut. Dengan adanya pendampingan tersebut, katanya, maka usaha UKM diharapkan berjalan baik. Dia juga mengatakan, selain itu juga ada kredit tanpa menggunakan agunan atau jaminan. Pada kesempatan itu, John juga mengharapkan agar janji dan komitmen memberikan kredit bagi UKM benar-benar direalisasikan. Ia mengatakan, pernah ada komitmen untuk memberikan kredit UKM dalam jumlah besar. Namun, ia tidak mengetahui hingga saat ini sudah berapa besar yang disalurkan. Sementara itu laporan Bank Indonesia (BI) menyebutkan, targetkan pertumbuhan kredit 2008 sebesar 24 persen. Peneliti Senior dari Biro Stabilitas Sistem Keuangan Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Dr Agusman, mengatakan, pada 2008 pembiayaan kepada sektor UMKM diperkirakan akan membaik dan berpotensi lebih tinggi dari 2007 sekitar 27,7 persen. "Sektor UMKM ini diperkirakan akan menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun ini yang masih tumbuh di bawah industri, sekitar 20-22 persen," kata Agusman.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007