Jakarta (ANTARA) - Ponsel buatan Samsung Electronics menduduki urutan teratas dari merek gawai yang digunakan warganet untuk mengakses dunia maya, demikian survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2018.

Survei penetrasi dan profil pengguna internet APJII untuk 2018 mengungkapkan 37,7 persen masyarakat Indonesia menggunakan ponsel merek Samsung untuk terhubung dengan Internet. Tapi, survei itu tidak memuat model ponsel apa yang paling banyak dipakai warganet di Indonesia.

Ponsel yang paling sering digunakan kedua berasal dari merek Oppo, sebesar 18 persen, disusul Xiaomi 17,7 persen.

Sebesar 7,5 persen masyarakat Indonesia mengakses internet lewat ponsel Vivo, sedangkan Asus mendapat porsi 3,2 persen.

Ponsel iPhone menduduki posisi keenam dengan 3,1 persen, diikuti dengan Lenovo 2,4 persen dan Advan 2,4 persen.

Baca juga: Warganet habiskan Rp1,2 juta belanja online saat Ramadhan

Popularitas ponsel sebagai alat untuk mengakses internet juga terlihat dari survei APJII 2018, sebanyak 93,9 persen responden mengaku mengakses internet lewat ponsel setiap hari, hanya 1,6 persen responden yang tidak pernah mengkases internet dari ponsel setiap hari.

Sementara itu, hanya 9,6 persen responden yang mengakses dunia maya lewat komputer desktop setiap hari, sementara di laptop berjumlah 17,2 persen yang mengakses setiap hari.

96,6 persen responden survei menjawab mereka menggunakan paket data dari operator seluler untuk mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Telkomsel menjadi operator seluler yang paling banyak digunakan, sejumlah 43 persen, disusul Indosat Ooredoo 18,1 persen dan XL 18 persen.

Masyarakat Indonesia paling banyak menggunakan internet untuk berkirim pesan (24,7 persen), mengakses media sosial (18,9 persen) dan mencari informasi terkait pekerjaan (11,5 persen).

19,6 persen responden mengaku membutuhkan lebih dari 8 jam untuk mengakses internet dalam sehari, sementara yang menjawab 3-4 jam sebanyak 14,1 persen dan antara 2-3 jam 13,4 persen.

Baca juga: 75 juta perangkat pertanian terhubung ke internet pada 2020

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019