Jakarta (ANTARA) - Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Mesir diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari daerah rawan serta kerumunan massa, menyusul serangan teror bom terhadap bus wisata di jalan dekat Piramida Giza, Kairo, pada Minggu (19/5).

WNI yang melakukan kunjungan wisata ke Mesir juga diimbau untuk lapor diri melalui aplikasi Safe Travel yang diluncurkan Kementerian Luar Negeri pada 2017, demikian keterangan tertulis KBRI Kairo yang diterima di Jakarta, Senin.

Sementara bagi WNI yang yang akan melakukan kunjungan ke atau melintasi wilayah Sinai diminta untuk memastikan agar bus wisata yang digunakan mendapat pengawalan dari pihak keamanan Mesir.

Baca juga: Ledakan terjadi pada bus pariwisata di dekat Piramid Giza, Mesir

Safe Travel merupakan aplikasi yang dapat diunduh melalui telepon seluler berbasis Android ataupun iOS guna meningkatkan perlindungan WNI di luar negeri.

Dalam aplikasi tersebut, WNI yang menemui masalah di negara tujuan dapat langsung menekan tombol darurat yang otomatis mengirimkan data lokasi tempat kejadian perkara ke perwakilan RI di wilayah tersebut.

Selain itu, aplikasi Safe Travel juga memuat informasi lengkap mengenai tingkat keamanan 180 negara di dunia, restoran, tempat ibadah, objek wisata, kurs mata uang, pelaporan paspor hilang, lapor diri, dan alamat perwakilan RI di negara tersebut.

Baca juga: Tidak ada korban WNI dalam teror bom di dekat Piramida Giza

Baca juga: Indonesia belum diberitahu penangkapan WNI terduga teroris

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019