Johannesburg, Afrika Selatan (ANTARA) - Donor internasional berjanji akan menyumbang 1,2 miliar dolar AS guna membantu kembali daerah dan prasarana yang hancur diterjang Topan Kenneth dan Idai di Mozambik, kata PBB.

Namun sumbangan yang dijanjikan tersebut kurang dari separuh yang dikatakan pemerintah Mozambil diperlukan.

Pengumuman itu disampaikan oleh Presiden Mozambik Filipe Nyusi pada akhir pertemuan dua-hari Konferensi Donor Internasional yang dihadiri oleh sebanyak 700 peserta dari organisasi internasional, donor, sektor swasta dan masyarakat sipil di Kota Beira.

Di dalam sambutannya, Nyusi --yang dikutip di jejaring PBB dengan tanggal 1 Juni-- mengatakan, "Terima kasih banyak karena menyelamatkan nyawa orang Mozambik."

Topan Kenneth menerjang Provinsi Cabo Delgado dan meratakan dengan tanah bangunan di beberapa desa dengan angin berkecepatan 280 kilometer per jam, dan menewaskan sebanyak 45 orang saat Mozambik masih berjuang menangani dampak dari Topan Idai --yang menerjang wilayah tengah negeri tersebut cuma enam pekan sebelumnya.

Lebih dari 1.000 orang tewas di seluruh Mozambik, Zimbabwe dan Malawi ketika Topan Idai --topan paling kuat dalam beberapa dasawarsa-- menerjang pantai bagian timur wilayahnya di Samudra Hindia dengan angin kencang dan hujan lebat pada pertengahan Maret.

Mozambik memerlukan 3,2 miliar dolar AS bagi pembangunan kembali pasca-topan di Provinsi Sofala, Manica, Tete, Zambazi, Inhambane Nampula dan Cabo Delgado.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan "reaksi murah hati" dari masyarakat internasional dan mengatakan, "Ini lah waktu untuk menerjemahkan menjadi langkah nyata solidaritas untuk satu negara yang telah menderita bencana lingkungan hidup terburuk yang pernah dialami Afrika."

Baca juga: Ribuan orang butuh bantuan pangan di Mozambik setelah topan menerjang
Baca juga: Topan Kenneth tewaskan 38 orang di Mozambik
Baca juga: Mozambik laporkan kasus kolera di antara korban topan


Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019