Angka kecelakaan lalu lintas tahun ini menurun hingga 56 persen selama 12 hari pelaksanaan operasi, ujar Frans Barung
Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat angka kecelakaan lalu lintas di wilayah setempat selama Operasi Ketupat Semeru 2019 menurun dibandingkan 2018 pada program yang sama, yaitu 157 kasus tahun ini dan 357 kasus pada tahun lalu.

"Angka kecelakaan lalu lintas tahun ini menurun hingga 56 persen selama 12 hari pelaksanaan operasi," ujar Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera di Surabaya, Senin.

Angka tersebut, kata dia, berdasarkan analisis dan evaluasi Operasi Ketupat Semeru yang didapat dari 39 polres dan polresta jajaran.

Sedangkan, untuk kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia, polisi mencatat juga menurun sebanyak 47 persen, yakni dari 38 orang di 2018, untuk tahun ini menjadi hanya 20 orang.

"Catatan Kapolda untuk yang meninggal dunia beliau menyesalkan yang terjadi, tapi untuk human error ya bagaimana lagi," ucapnya.

Sementara itu, untuk data korban kecelakaan dengan luka berat dan luka ringan juga terjadi penurunan.

Tercatat, luka berat di 2018 mencapai 45 jiwa, sedangkan di 2019 menurun 60 persen menjadi 18 orang.

"Kemudian luka ringan juga menurun, angkanya sampai 55 persen. Pada 2018 ada 520 orang yang luka berat, lecet dan lain lain. Di 2019 hanya 233 orang," katanya.

Tak hanya itu, dari analisis dan evaluasi yang dilakukannya, kecelakaan terbanyak terjadi pada kendaraan roda dua sebanyak 199 kasus, lalu untuk mobil penumpang 54 kasus dan mobil barang 21 kasus.

Penurunan jumlah kecelakaan ini, lanjut dia, salah satunya karena tersedianya infrastruktur yang memadai dan banyaknya mudik gratis yang dinilainya menjadi penyebab berkurannya kecelakaan.

"Layanan mudik gratis juga menjadi salah satu faktor. Masyarakat diajak untuk menggunakan angkutan massal dan tidak mengendarai sepeda motor," tuturnya.

Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019