Jakarta (ANTARA) - Perusahaan produsen kertas APP Sinar Mas menerapkan program Manajemen Kebakaran Hutan Terintegrasi (IFM) dalam rangka menurunkan angka kebakaran hutan dan lahan sehingga saat ini hanya 0,07 persen dari area konsesi pemasoknya yang masih terdampak api.

GM Fire Management APP Sinar Mas Sujica Lusaka dalam siaran pers, Sabtu, mengatakan kebakaran hutan dan lahan bukan hanya bencana bagi pemerintah atau swasta, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.

"Untuk mencapai target konsesi bebas dari api dan asap, APP Sinar Mas menerapkan sistem penanggulangan kebakaran hutan secara terintegrasi atau IFM dengan berkolaborasi bersama pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan IFM ini terbagi dalam empat strategi yaitu pencegahan, persiapan, deteksi dini dan respons cepat," kata Sujica Lusaka.

Sujica memaparkan dalam tiga tahun pertama implementasi IFM, pihaknya terlebih dahulu fokus pada tiga pilar terakhir dengan penyediaan peralatan dan helikopter, peningkatan kapasitas tim pemadam kebakaran, dan penerapan Sistem Komando Bencana.

Baca juga: APP Sinar Mas raih penghargaan bisnis keberlanjutan

APP Sinar Mas juga telah membangun kemampuan deteksi dini, yang meliputi uji coba beberapa teknologi yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih dini.

Ia mengemukakan bahwa kondisi pembakaran hutan secara ilegal oleh pihak ketiga juga masih menjadi tantangan nyata bagi APP Sinar Mas dan industri secara umum.

Salah satu faktor pendorong tersebut, lanjutnya, adalah masih umumnya teknik membuka lahan dengan cara tebang-dan-bakar di kalangan masyarakat sekitar hutan.

Dalam penanggulangannya, APP Sinar Mas melihat pentingnya keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan mengembangkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) untuk mengedukasi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di sekitar area konsesi, sehingga mereka bisa sejahtera secara sosial-ekonomi melalui praktik yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan.

"Hingga akhir tahun 2018, melalui program DMPA kami telah memberikan bantuan terhadap 284 desa dan 16.807 rumah tangga di berbagai area di sekitar konsesi kami," lanjut Sujica.

Dengan program terintegrasi tersebut, APP Sinar Mas dapat menekan kejadian kebakaran dan area yang terbakar secara signifikan, baik di dalam area konsesi miliknya dan pemasok, maupun hingga 5 kilometer di luar batas konsesi.

APP Sinar Mas juga telah membagikan pengalaman tersebut sebagai perwakilan sektor swasta dari delegasi Indonesia di Asia-Pacific Forestry Week (APFW 2019) yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan, yang berlangsung beberapa waktu lalu.

Dalam ajang pertemuan terbesar untuk praktisi kehutanan di Asia Pasifik tersebut, delegasi Indonesia yang terdiri dari pemerintah dan swasta mendapatkan kepercayaan untuk berbagi kisah sukses dan tantangan dalam membenahi tata kelola hutan Indonesia.

Baca juga: APP gunakan teknologi geothermal deteksi dini kebakaran hutan, lahan
Baca juga: Kawal Asian Games, tim pemadam kebakaran hutan PT WKS tak cuti

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019