Palembang (ANTARA News) - Investor dari Uni Emirat Arab (UAE) menyatakan siap berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan Laut Tanjung Api-Api (TAA) di Sumsel, dengan menyediakan dana investasi sekitar 1,5 miliar dolar Amerika Serikat atau mencapai Rp13 triliun lebih. Pernyataan kesiapan berinvestasi itu disampaikan utusan khusus Presiden RI untuk Timur Tengah, Dr. Alwi Shihab, usai penandatanganan kerjasama antara pemerintah provinsi Sumsel dan investor dari UAE tentang rencana investasi pembangunan kawasan pelabuhan TAA di Palembang, Senin. Kesepakatan kerjasama ditandatangani oleh Gubernur Sumsel, H. Syahrial Oesman dengan Dirut RAS Al Khaimah (RAK) Investment Authority Uni Emirate Arab, Dr. Khater Massaad, dengan disaksikan Wakil Gubernur dan ketua DPRD setempat, H. Mahyudin dan H. Zamzami Achmad. Menurut Alwi, investasi yang ditawarkan pihak investor UAE bisa saja untuk pembangunan rel kereta api dua jalur dari Tanjung Enim ke TAA sepanjang 90 km lebih, dan dapat juga digunakan pembangunan infrastruktur lainnya untuk mendukung terlaksananya pembangunan pelabuhan dimaksud. "Kita berharap, semua pihak terkait sejumlah BUMN seperti PT Kereta Api, PTBA, Pelindo dan Perhubungan dapat saling mendukung sehingga pembangunan pelabuhan tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan," katanya. Sehubungan hal tersebut, pihak pemda setempat dengan investor yang berpartisipasi dalam pembangunan pelabuhan TAA agar sama-sama saling menguntungkan untuk kemakmuran rakyat, tambahnya. Sementara sebelumnya Wakil Gubernur Sumsel, H. Mahyudin mengatakan, proyek pembangunan Pelabuhan Laut TAA berikut infrastruktur pendukung lainnya, bisa menghabiskan dana sedikitnya Rp80 triliun, sementara APBD provinsi tahun 2008 ini hanya Rp2,5 triliun. "Jadi untuk membangun pelabuhan tersebut, kalau hanya mengandalkan dana melalui APBD bisa selesai lebih dari seratus tahun, sehingga membutuhkan partisipasi dari pihak investor dalam dan luar negeri," katanya. Menurut Mahyudin, hingga sekarang ini sudah ada 12 investor dalam dan luar negeri, termasuk dari UAE yang menyatakan ingin berpartisipasi ikut dalam pembangunan infrastruktur, tinggal lagi menunggu kesiapan pihak pemerintah setempat. Pernyataan hampir senada dengan Wagub Sumsel, juga dikemukakan Lesmono Himawan dari tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bahwa membangun rel kereta api dua jalur sepanjang 250 km lebih itu membutuhkan dana tidak sedikit. Ia mencontohkan, membangun rel kereta api sepanjang 100 km saja membutuhkan dana sedikitnya 450 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4 triliun lebih. Pembangunan pelabuhan TAA dinilai salah satu proyek besar, dan tidak mungkin dapat terlaksana dengan hanya mengandalkan pemerintah daerah saja, sehingga perlu menggandeng pihak investor baik dari dalam maupun luar negeri, imbuh Alwi Shihab. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008