Samarinda (ANTARA) - Satuan Tugas Kewilayahan dan Pamtas Kodam VI/Mulawarman memusnahkan 160 pucuk senjata api rakitan yang sebelumnya diserahkan masyarakat di kawasan perbatasan negara, tepatnya antara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Utara.

"Masyarakat bersedia menyerahkan senpi rakitan secara sukarela karena berkat komunikasi dialogis oleh para prajurit di perbatasan," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayor Jenderal Subiyanto melalui rilis yang diterima Antara, Kamis malam.

Baca juga: Pamtas RI-Malaysia amankan 160 senpi rakitan

Baca juga: Polda Maluku Utara musnahkan puluhan senpi rakitan

Baca juga: Kapolda: masyarakat serahkan senjata secara sukarela

 

Sebanyak 160 pucuk senpi rakitan yang dimusnahkan di Tarakan, Kaltara, itu terdiri dari 159 senapan laras panjang dan satu pucuk pistol. Masyarakat bersedia menyerahkan senpi karena pendekatan persuasif baik oleh Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long maupun oleh Yonif 621/Manuntung.

Menurutnya, semua senpi rakitan yang dimusnahkan di Kodim 0907/Tarakan itu merupakan hasil pelaksanaan tugas Satgas Pamtas dan Satgas Teritorial Kodam VI/Mulawarman selama tahun 2016-2019 di teritorial Kalimatan Utara.

Dalam pemusnahan secara simbolis itu diwakili Wagub Kaltara Udin Hiyanggiyo, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Richard Tampubolon, Danlantamal Tarakan Laksamana Pertama TNI Judijanto, Kabinda Kaltara Brigjen TNI Rudi, dan Wakapolda Kaltara Kombes Pol Zainal.

Pemusnahan senpi rakitan dilakukan merupakan upaya menjaga keamanan di wilayah perbatasan, yakni di Provinsi Kaltara yang merupakan serambi depan negara.

Sementara Wagub Kaltara dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan tugas Kodam VI/Mulawarman dalam menciptakan keamanan di wilayah Kaltara.

Melalui metode komunikasi dialogis dan persuasif akhirnya berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat perbatasan, sehingga mereka merasa menjadi bagian penting dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sebagian besar penyerahan senjata tersebut dilakukan dengan cara mengantar secara pribadi kepada para Babinsa yang bertugas di Kodim kawasan perbatasan, termasuk ke personel di pos Satgas Pengamanan Perbatasan yang berada di dekat pemukiman penduduk," kata Udin.

Salah seorang tokoh masyarakat yang menyerahkan senjata rakitan yaitu Pemangku Adat Suku Tidung Nunukan, Ibrahim Latif, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa penyerahan senpi rakitan adalah hasil sosialisasi yang selama ini dilakukan oleh Babinsa dan prajurit Satgas Pamtas RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

“Melalui komunikasi antara Babinsa dan personel Satgas Pamtas dengan masyarakat kemudian bisa menggugah kesadaran individu untuk menyerahkan senpi jenis penabur yang biasa digunakan warga berburu binatang liar di hutan,” ujar Ibrahim.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019