Pendidikan termasuk salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan pembangunan SDM, terutama untuk mempersiapkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Jakarta (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Pertamina Jakarta, Iqbal Ramadhan, menilai langkah Presiden Joko Widodo yang akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) pada periode keduanya (2019-2024) suatu wujud pemimpin yang sudah paham betul bahwa aspek manusia dalam negara penting untuk dibangun.

“Langkah Jokowi untuk melakukan pengembangan infrastruktur merupakan upaya yang bagus. Pembangunan negara tidak hanya melalui aspek infrastruktur tetapi juga dari aspek manusianya. Sehingga bisa dikatakan kalau Indonesia memiliki pemimpin yang sudah paham betul bahwa aspek manusia dalam negara penting untuk dibangun”, kata Iqbal di Jakarta, Jumat.

Iqbal mengatakan hal ini juga sejalan dengan program Sustainable Development Goals (SDG) milik PBB yang salah satu tujuannya ialah sustainable cities and communities yang berarti pembangunan infrastruktur dan kualitas manusia yang berkelanjutan.

Pendidikan sendiri, lanjutnya, termasuk salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam melakukan pembangunan SDM, terutama untuk mempersiapkan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Menurut Iqbal, pemerintah perlu memperbaiki infrastruktur pendidikan dan pembenahan kurikulum secara bersamaan atau paralel. Dalam melakukan pembenahan pendidikan, Indonesia juga bisa belajar dari Jepang, dimana setelah Perang Dunia II terjadi, negara ini langsung mencari guru-guru yang tersisa untuk memberikan pengajaran pada murid-murid di
sana.

“Antara infrastruktur pendidikan dan pembenahan kurikulum dua-duanya penting untuk diperbaiki. Bisa dilakukan secara paralel. Dalam melaksanakan hal ini Presiden Jokowi tentunya harus mampu merangkul menteri-menteri terkait”, jelas Iqbal.

Dia menjelaskan bahwa sektor pendidikan sudah diatur dalam undang-undang, dimana sekitar 20 persen anggaran negara untuk pendidikan, namun urgensinya perlu ditingkatkan kepada tenaga-tenaga pendidik.

"Sebab pendidik kan nantinya juga harus bisa memberikan pendidikan,” tambah Iqbal.

Di samping pendidikan formal, pelatihan skill juga digaungkan oleh pemerintah sebagai upaya pembangunan SDM.

“Ya kalau bisa pelatihan skill, utamanya di tingkat universitas, perlu ada aturan legal formalnya sehingga lebih ajek lagi untuk dapat mencapai target pembangunan SDM dari segi pendidikan”, kata Iqbal.

Dosen Universitas Pertamina lainnya, Mohammad Ichlas El Qudsi yang juga mantan anggota DPR-RI periode 2009-2014 mengatakan di beberapa universitas telah berinisiatif dan melaksanakan pelatihan skill bagi mahasiswa dan juga tenaga pendidiknya.

“Pelatihan sudah ada dari dulu. Kampus telah melaksanakan pelatihan sebelum rencana tersebut dicanangkan, mulai dari pelatihan untuk mahasiswa hingga dosennya”, katanya.

Di bawah Pemerintahan Jokowi, dari tahun 2014-2019, negara telah melakukan perbaikan dan pengembangan infrastruktur di seluruh wilayah. Saat ini, Pemerintah berencana untuk fokus pada pembangunan SDM guna menghadapi revolusi industri 4.0.

Pewarta: Joko Susilo dan Yundira Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019