Badung (ANTARA) - Penerbangan rute Istanbul, Turki menuju Bali, oleh maskapai Turkish Airlines yang telah dilakukan perdana pada Rabu (17/7), diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.

"Dibukanya penerbangan langsung Istanbul-Bali ini memiliki potensi besar untuk menambah kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Eropa Timur dan negara-negara Nordik ke Indonesia," ujar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata RI, Nia Niscaya di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.

Ia mengatakan, pada tahun lalu kunjungan wisatawan asal Eropa ke Indonesia mencapai 2,1 juta, atau melebihi target yang telah ditetapkan pemerintah yaitu, 2 juta kunjungan.

Tahun ini, pemerintah menargetkan kunjungan 2,5 juta wisman Eropa ke Indonesia yang dengan jangkauan luas dari Turkish Airlines diharapkan dapat membantu mencapai target wisatawan hingga akhir tahun nanti.

Ia berharap, frekuensi penerbangan langsung rute Istanbul-Bali yang saat ini dilayani Turkish Airlines seminggu tiga kali, nantinya dapat dilakukan setiap hari.

Jumlah wisatawan asal Turki yang mengunjungi Bali pada tahun 2018 lalu, tercatat sebanyak 10.658 orang wisatawan. Sementara hingga bulan Juni tahun ini terdapat 4.715 orang wisatawan.

Angka itu diakui relatif masih belum cukup banyak jika dibandingkan dengan kunjungan dari negara-negara lainnya. Namun menurutnya, wisatawan dari negara-negara Eropa Timur memiliki revenue yang besar dengan masa tinggal yang lama dan spending money yang besar.

"Turki jangan dilihat dari jumlah wisatawannya saja, namun harus dilihat bahwa Turki merupakan suatu hub atau semacam pengumpul penumpang dari berbagai destinasi dari Eropa dan Amerika baru dibawa ke Indonesia. Jadi konektivitas itu merupakan salah satu kekuatan Turkish Airlines," katanya.

Kedepannya, pemerintah juga berkomitmen untuk melakukan kemitraan dengan Turkish Airlines dalam promosi, termasuk dengan memberikan tempat bagi maskapai tersebut dalam sejumlah pameran.

"Promosi ini memungkinkan para buyer mendapatkan informasi, ketika ingin ke Indonesia, mereka bisa pakai Turkish Airlines. Sebaliknya, Turkish Airlines juga turut membantu mempromosikan Indonesia," kata Nia Niscaya.

Menurut jadwal, penerbangan rute Istanbul-Bali akan dilayani maskapai penerbangan Turkish Airlines sebanyak tiga kali dalam satu minggu, yaitu setiap hari Rabu, Jumat, dan Minggu.

Rute tersebut akan dilayani oleh pesawat dengan nomor penerbangan TK-66, dengan waktu keberangkatan pada pukul 1.30 waktu setempat, dan tiba di Bali pada pukul 19.30 WITA.

Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan melanjutkan penerbangan kembali ke Istanbul pada pukul 21.00 WITA, dengan menggunakan nomor penerbangan TK-67, dengan dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat pada hari berikutnya.

Sementara itu, Komisaris Eksekutif Turkish Airlines, Orhan Birdal, mengatakan, Bali merupakan destinasi ke-312 bagi Turkish Airlines dan pihaknya menggunakan pesawat terbaru Boeing 787-9 untuk melayani rute baru Istanbul-Bali.

"Dengan dibukanya rute baru ini kami harapkan dapat meningkatkan jumlah turis-turis yang transit dan dapat melanjutkan penerbangannya ke Bali dan tujuan destinasi favorit negara lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, pihak maskapai Turkish Airlines maupun Pemerintah Indonesia akan sama-sam mendapatkan dampak positif dari pembukaan rute Istanbul-Bali itu.

"Karena Istanbul dimanfaatkan wisatawan mancanegara untuk transit sebagai hub berbagai negara di Eropa dan Amerika. Kondisi itu tentu dapat membantu Pemerintah Indonesia dalam upaya menarik wisatawan mancanegara dengan jumlah yang lebih banyak," ujar Orhan Birdal.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai sambut penerbangan perdana Turkish Airlines

​​​​​​​

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019