kandidat Anugerah Iptek Kategori Budhipura, yakni Provinsi Bali, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyeleksi calon penerima Anugerah Iptek dan Inovasi 2019 kategori Pemerintah Provinsi (Budhipura) serta kategori Pemerintah Kabupaten dan Kota (Budhipraja).

"Anugerah Iptek dan Inovasi kategori Budhipura dan Budhipraja merupakan anugerah yang diberikan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota untuk mengapresiasi prestasi dan keberhasilan mereka dalam penguatan ekosistem inovasi dan meningkatkan daya saing daerahnya," kata Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Jumain Appe dalam penjurian penerima anugerah tersebut di  Jakarta, Senin.

Jumain mengatakan apresiasi berupa anugerah  tersebut diberikan karena pemprov, pemkab atau pemkot telah melakukan pembinaan  baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi sumber daya, maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan dan penguatan inovasi sehingga dapat dihasilkan inovasi yang memiliki nilai tambah akademis, ekonomi maupun sosial-budaya.

Pemanfaatan hasil ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi akan berdampak kepada peningkatan daya saing dan kesejahteraaan masyarakat yang tinggi dan berkelanjutan, ujarnya.

Tahap penjaringan dan penyaringan awal dilakukan dengan menggunakan instrumen Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang terdiri dari empat aspek yaitu penguat, ekosistem inovasi, sumber daya manusia, dan aspek pasar.

Keempat aspek tersebut mencerminkan kinerja inovasi dan daya saing daerah, tingkat produktivitas, kemajuan, dan kemandirian daerah.

Ada delapan kandidat Anugerah Iptek Kategori Budhipura, yakni Provinsi Bali, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Selatan.

Sementara kandidat Anugerah Iptek Kategori Budhipraja untuk Pemerintah Kabupaten yaitu, Kabupaten Badung, Bogor, Konawe Selatan, Kulon Progo, Luwu Utara, Toli Toli, dan Wonogiri.

Nominator Anugerah Iptek Kategori Budhipraja untuk Pemerintah Kota adalah Kota Bukit Tinggi, Cimahi, Salatiga, Surakarta, Pontianak, Tarakan, dan Tegal.

Direktur Sistem Inovasi, Ophirtus Sumule menuturkan instrumen IDSD digunakan sebagai alat ukur untuk menilai keberhasilan suatu daerah dalam membangun ekosistem inovasi dan mengakselerasi peningkatan daya saing daerahnya sebagai prasyarat peningkatan daya saing nasional.

Pengukuran IDSD diharapkan menjadi salah satu dasar utama penyusunan dan penetapan kebijakan nasional maupun daerah yang mendorong sinergi program antarsektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang inovatif.

Apresiasi Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional diberikan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 yang dipusatkan di Bali pada 28 Agustus 2019.

Hakteknas 2019 mengangkat tema "Iptek dan Inovasi Dalam Industri Kreatif 4.0" dan subtema "Industri Kreatif 4.0 untuk Kemandirian dan Daya Saing Bangsa".

 
Baca juga: Kemristekdikti seleksi tujuh inovator Anugerah Labdha Kretya 2019
Baca juga: Menristekdikti serahkan penghargaan pemenang anugerah iptek
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019