Museum ini diharapkan dapat diakses tidak hanya oleh masyarakat Muslim Indonesia, tetapi juga masyarakat non-Muslim agar dapat merasakan toleransi dan ajaran Islam yang agung dan mulia
Jakarta (ANTARA) -  Yayasan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy dari Arab akan membangun museum  perjalanan dan sejarah Rasulullah SAW di Indonesia sebagai bentuk penguatan kerja sama kedua negara.

Pimpinan Yayasan Abdullah Nassir menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Selasa, untuk mengutarakan maksud pembangunan museum tersebut.

"Museum ini diharapkan dapat diakses tidak hanya oleh masyarakat Muslim Indonesia, tetapi juga masyarakat non-Muslim agar dapat merasakan toleransi  dan ajaran Islam yang agung dan mulia," kata Nassir di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Baca juga: Menag: Rasulullah teladan integritas
Baca juga: Teladani kepemimpinan Nabi Muhammad

Indonesia dianggap sebagai negara non-Islam dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga diharapkan pembangunan museum tersebut dapat meningkatkan toleransi di kalangan masyarakat.
Wapres JK mengatakan Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana pembangunan museum yang telah mendapat dukungan dari Raja Salman dan Putera Mahkota Arab itu.

"Kita setuju karena itu penting sebagai umat Islam untuk melihat sejarah perjalanan hidup Rasulullah dan juga kita akan masukkan perjalanan Islam di Indonesia," kata Wapres.

Sebagai bentuk tindak lanjutnya, Pemerintah Indonesia akan menyiapkan lahan untuk pembangunan museum tersebut. Rencananya, museum tersebut akan dibangun di komplek Universitas Islam Indonesia Internasional (UIII) yang sedang dibangun.

"Kita akan menyiapkan lahannya supaya juga menjadi bagian dari dakwah, ya sementara ini kita lagi mencari lahan yang cocok," kata JK yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.

 

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2019