Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter yang dikabarkan mangkrak setelah peresmiannya di akhir Desember 2018, mulai dikerjakan.

"April kemarin baru mulai ada pekerja di sini," kata Tia, warga yang berjualan di dekat pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, Kamis.

Baca juga: Anies lakukan peletakan batu pertama ITF Sunter

Berdasarkan pantauan ANTARA, pekerjaan konstruksi sudah mulai dilakukan, satu buah alat berat dioperasionalkan untuk mengeruk beton-beton bekas bangunan sebelumnya yang telah dihancurkan.

Selain itu, beberapa pekerja lainnya mulai melakukan pengetesan tanah tidak jauh dari tempat pengerukan tanah.

Di area seluas 3.05 hektare yang merupakan Unit Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta itu terdapat lebih dari 10 pegawai konstruksi yang bekerja.

Baca juga: Aktivis sarankan pemerintah kaji ulang pembangunan ITF Sunter

Sebelumnya, proyek ITF Sunter yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo dan perusahaan Fortum dari Finlandia itu direncanakan rampung pada tahun 2022.

ITF Sunter dirancang bisa mengolah sampah sampai 2.200 ton per hari. Sementara itu, total sampah yang dihasilkan Jakarta per hari mencapai 7.000 ton.

Pengolahan 2.200 ton sampah per hari akan mengurangi jumlah sampah Jakarta yang masuk ke tempat pembuangan sampah terpadu Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat.

Namun, pengolahan sampah di ITF Sunter, yang ditargetkan menghasilkan 35 megawatt listrik, akan menyisakan residu 10 persen.

Baca juga: Biaya pembangunan ITF Sunter diperkirakan triliunan rupiah

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019