Paviliun Indonesia jadi magnet di ajang Festival Janadria ke-33

Paviliun Indonesia jadi magnet di ajang Festival Janadria ke-33

Paviliun Indonesia di Festival Janadria ke-33 yang dihelat di Arab Saudi (Antara/BUSINESS WIRE)

RIYADH, Arab Saudi (Antara/BUSINESS WIRE) -- Indonesia menjadi tamu kehormatan di ajang Festival Warisan dan Budaya Nasional ke-33 yang digelar di Janadria, Arab Saudi. Hal ini pun terlihat dari paviliun Indonesia yang mampu menyedot animo ribuan pengunjung. Di paviliun khusus ini dipamerkan berbagai kerajinan budaya yang berasal dari beragam daerah di Indonesia, serta menghadirkan berbagai kegiatan yang memungkinkan pengunjung untuk lebih mengenal budaya dan adat istiadat dari sejumlah daerah di Indonesia.

Untuk melihat siaran pers, silakan klik: https://www.businesswire.com/news/home/20190105005009/en/

Kehadiran Indonesia sebagai Tamu Kehormatan di Festival Janadria merupakan simbol dari hubungan bilateral yang kuat antar Indonesia dan Arab Saudi dan merupakan sebagai bentuk apresiasi terhadap peradaban dan kebudayaan Indonesia yang kuat. Indonesia dan Arab Saudi juga sama-sama memiliki latar belakang Islam yang kuat, maka tak ayal, paviliun Indonesia juga turut menghadirkan riwayat agama Islam masuk ke Indonesia. Paviliun Indonesia memamerkan rangkaian foto yang menceritakan tentang dalamnya hubungan antara kedua negara dan juga ditayangkan video yang mengilustrasikan prosedur ibadah haji. Selain itu, turut diceritakan perjalanan haji Wakil Presiden Indonesia pertama, Bung Hatta, serta rangkaian foto kunjungan Yang Mulia Raja Faisal bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia pada tanggal 10 Juni 1970, serta foto-foto sejumlah Presiden Indonesia saat mengunjungi Arab Saudi.

Paviliun Indonesia diisi oleh berbagai pertunjukan seni dan tarian serta beragam kerajinan tangan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Paviliun ini juga menghadirkan zona kostum dan barang pecah belah tradisional, zona kaligrafi dan manuskrip Arab, beragam kerajinan berbentuk burung Garuda karya seniman Bali, kerajinan tangan tradisional, tekstil, rumah-rumahan, kotak perhiasan yang terbuat dari kayu, payung, dan instrumen musik, serta ukiran kayu, kain tenun yang terbuat dari pohon sage, lukisan burung merpati dari Pulau Bali. Tepat di bagian luar paviliun, terdapat ruang pertunjukan tari dan seni lainnya.

Salah satu yang paling unik adalah dihadirkannya perahu Pinisi berkonsep tiga dimensi yang mampu membawa 33 pengunjung menyambangi berbagai pulau eksotis di Indonesia. Pinisi adalah kapal tradisional suku Kunjo yang tinggal di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Suku Kunjo dikenal luas akan kemampuan membuat kapal pengangkut barang di seluruh perairan Indonesia. UNESCO memberikan predikat terhadap seni membuat kapal Pinisi sebagai Mahakarya Warisan Seni Bertutur dan Tak Benda di ajang Sidang Komite Warisan Budaya Unik ke-12 pada 7 Desember 2017.

*Sumber: AETOSWire

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20190105005009/en/

Kontak

Pyramedia
Reham Barakat
, +971508228604
reham.barakat@pyramedia.biz

Sumber: Al Janadria Festival

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.




Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024