HBR Ascend rilis Survey Keterampilan Pemuda 2019

NEW DELHI--(Antara/BUSINESS WIRE)-- Pada Hari Keterampilan Pemuda Dunia (World Youth Skills Day), HBR Ascend, platform pembelajaran mobile-first untuk profesional muda dari Harvard Business Review, merilis Survey Keterampilan Pemuda HBR Ascend edisi tahun 2019 yang memberikan wawasan berharga tentang perspektif baru dan opini kaum milenial tentang pekerjaan mereka. HBR Ascend mensurvey lebih dari 2.700 profesional muda dan siswa lulusan dari 100-an negara.

Survey Keterampilan Pemuda HBR Ascend mengungkapkan bahwa kaum Milenial ingin sekali belajar dan bersedia berinvestasi dalam peningkatan keterampilan guna memperoleh keterampilan lunak seperti Pemikiran Strategis, Teknik Negosiasi, Keterampilan Jejaring, Komunikasi, dan Pemikiran Analitis, kata Vivek Chachra, Country Manager (India), Harvard Business Publishing.

Wawasan dari Survei ini

Hampir tiga dari empat responden yakin soal kemampuan teknis mereka. Kurang dari 10% menyatakan kurang percaya diri dengan keterampilan teknis mereka.
Hambatan utama atas kinerja di tempat kerja mencerminkan lebih banyak faktor terkait budaya daripada kurangnya pengembangan pribadi, termasuk politik kantor (27%), kurangnya pelatihan dan pengembangan (26%), peran tidak jelas (22%), budaya kerja terbatas (20%), kurangnya kolaborasi (19%), dan beban kerja berlebihan (18%).
Di AS, 40% responden memilih politik kantor sebagai hambatan utama atas kinerja. Di Asia Tenggara, 30% responden menyalahkan atasan yang sulit sebagai hambatan terbesar mereka atas kinerja.
Keinginan untuk meningkatkan keterampilan agar bisa dipekerjakan dilaporkan dalam pengukuran tinggi. Keterampilan negosiasi (31%), keterampilan teknis (30%), dan keterampilan berpikir strategis (26%) di peringkat tertinggi untuk Inggris dan UE. Responden dari AS ingin mempelajari keterampilan teknis (36%), keterampilan negosiasi (31%), dan keterampilan persiasi (25%).
Sementara sebagian besar lebih suka mempelajari keterampilan lunak melalui artikel, blog dan publikasi riset, mayoritas di India (57%) dan Asia Tenggara (56%) lebih suka video sebagai media.
Pemberi kerja pilihan didefinisikan oleh lima karakteristik utama: kondisi kerja yang fleksibel (27%), jalur karir yang jelas dengan peluang kemajuan (25%), program pelatihan dan pengembangan yang kuat (20%), visi yang jelas tentang tujuan dan misi perusahaan (20%), serta pemimpin yang bergairah dan menarik (19%).
Sekitar 61% responden mengindikasikan bahwa mereka sadar kalau aspek pekerjaan mereka bisa direplikasi oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). 9% tidak memiliki kejelasan tentang dampak AI atas peran mereka. Di AS, hanya 30% responden menunjukkan kepercayaan diri tentang peran mereka yang tidak diambil alih oleh AI.

Unduh laporan ini untuk informasi selengkapnya tentang survey tersebut.

Baca versi aslinya di businesswire.com: https://www.businesswire.com/news/home/20190715005382/en/

Kontak
Aanchal Sharma
aanchal.sharma@astrum.in

Sumber: HBR Ascend

Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Pewarta :
Editor : PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2024