Ranai, Natuna (ANTARA) - Pagar Pertamina di Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dihiasi spanduk penolakan Holding Sub Holding Pertamina yang dilakukan oleh Serikat Pekerja Pertamina l (SPP UPMS) I di Terminal BBM Group Pertamina Ranai, Jumat (02/07/2021).

"Ketua kami di Medan, intinya SPP menolak holding, saya pikir sepanduk ini cukup mewakili aspirasi kami," kata slah satu Karyawan Terminal BBM Group Pertamina Ranai, Fajri.

Sedikitnya 5 spanduk berisi penolakan terhadap Holding Sub Holding Pertamina terpasang di sepajang pagar komplek Terminal BBM Group Pertamina Ranai.

"Karena ketua kami berada di Sumatera Utara, jadi kami tidak mau berkomentar banyak karena pemasangan ini juga merupakan arahan dari SPP UPMS I," kata Fajri.

Namun pada intinya, lanjut Fajri, kami mewakili karyawan Terminal BBM Group Pertamina Ranai dan seluruh karyawan Pertamina ikut menyuarakan aspirasi terhadap Holding Sub Holding Pertamina.

"Masyarakat tidak banyak yang tahu terkait hal ini," ujar Fajri.

Ada 5 pernyataan sikap para pekerja diantaranya, dalam spanduk tersebut bertuliskan pekerja tidak bodoh dan tuli, kami menolak pertamina di mutilasi. Kemudian ada juga tulisan FSPPB tolak holding, sub holding karena bentuk pelemahan pertamina dengan mutilasi tak lagi terintegrasi, Pertamina milik anak negeri bukan oligarki rakyak indonesia "pertamina not for sale" Hormati proses litigasi tunggu putusan inkract pengadilan dan mahkamah konstitusi.

Dan spanduk terakhir bertuliskan Holding sub holding dan endstate tanpa pondasi hukum kuat itu jelas anomali.

Kegiatan tersebut, berlangsung tanpa pengawasan khusus, dan pemasangan spanduk berjalan lancar tanpa ada penolakan dari pihak manapun.
 

Pewarta : Cherman
Editor : Nurjali
Copyright © ANTARA 2024