Lingga (ANTARA) - Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI)  menyatakan siap memfasilitasi penanam modal yang hendak berinvestasi membangun usaha smelter (peleburan) atau fasilitas pengolahan dan pemurnian pasir kuarsa di Indonesia.

“Kami pasti dukung. Jadi, investor tinggal menyiapkan rencana kerja dan modalnya. Kami siapkan lahan dan perizinannya,” ungkap Ketua Umum Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia, Ady Indra Pawennari di Jakarta, Ahad.

Penegasan itu disampaikan Ady usai bertemu investor asal China di Sekretariat HIPKI, Menteng, Jakarta Pusat. Hadir mendampingi Ady dalam pertemuan tersebut, Ketua Dewan Pengawas dan Sekretaris Jenderal HIPKI, Rezki Syahrir dan Syahrul Ramadhan. 

“Kepercayaan investor ini harus kita jaga dan kawal bersama. Jangan sampai mereka batal investasi karena tidak mendapatkan layanan informasi secara benar. Makanya, kami sampaikan kepada para investor, jika butuh informasi tentang pasir kuarsa, silakan hubungi kami,” tegasnya.

Pria yang menjabat Chief Executive Officer (CEO) PT. Multi Mineral Indonesia, PT. Aneka Sumberdaya Indonesia dan PT. Intan Mineral Andalan itu, optimistis proses hilirisasi pasir kuarsa di Indonesia akan memberi manfaat signifikan bagi perekonomian dan pembangunan di daerah.

“Pasir kuarsa ini merupakan mineral bukan logam jenis tertentu yang seluruh pajak dan retribusinya masuk ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jadi, sudah pasti kontribusinya terhadap daerah cukup signifikan,” katanya.

Ady mencontohkan satu daerah di Indonesia, yakni Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau yang sudah menikmati kontribusi pajak dan retribusi daerah dari kegiatan ekspor pasir kuarsa dalam bentuk Low Iron Silica Sand ini.

“Kabupaten Lingga adalah salah satu daerah yang PAD-nya tidak mengalami penurunan akibat Pandemi COVID-19. Bahkan, naik signifikan sejak Pandemi COVID-19 mewabah di Indonesia pada awal tahun 2020. Ini karena ekspor kuarsa berjalan lancar,” kata Ady.

Pewarta : Nurjali
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024