Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta kepada Presiden Jokowi untuk mempercepat dan memperluas ekspor CPO dan turunannya guna meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit.
Permintaan Gubernur Riau disampaikan melalui surat yang ditandatangani Senin (4/7/22).
Isi surat tersebut memuat laporan kepada Presiden Jokowi bahwa harga TBS kelapa sawit beberapa bulan terakhir cenderung terus menurun.
"Sejalan dengan itu, bahkan isu anjloknya harga TBS di tingkat pekebun juga menjadi isu sentral yang dibahas pada rapat forum gubernur se-Sumatera tahun 2022 yang diselenggarakan pada 28 - 30 Juni 2022 di Pekanbaru," kata Gubernur Riau Syamsuar.
Ia menyampaikan kepada Presiden bahwa perkembangan terakhir harga TBS di Provinsi Riau berkisar antara Rp600 sampai Rp900 per kilogram.
Harga itu ddisebabka belum optimalnya ekspor CPO dan turunannya, serta keterbatasan tangki penyimpanan milik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sehingga pembelian TBS dibatasi.
"Berdasarkan laporan dari 285 PKS yang ada di Provinsi Riau, storage tank PKS dan eksportir hanya mampu menampung CPo dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Menurunnya harga TBS, berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya inflasi.
Berdasarkan data BPS pada Mei 2022, inflasi di Provinsi Riau sebesar 0,88 persen dan pada Juni 2022 naik menjadi 1,86 persen.
Permintaan Gubernur Riau disampaikan melalui surat yang ditandatangani Senin (4/7/22).
Isi surat tersebut memuat laporan kepada Presiden Jokowi bahwa harga TBS kelapa sawit beberapa bulan terakhir cenderung terus menurun.
"Sejalan dengan itu, bahkan isu anjloknya harga TBS di tingkat pekebun juga menjadi isu sentral yang dibahas pada rapat forum gubernur se-Sumatera tahun 2022 yang diselenggarakan pada 28 - 30 Juni 2022 di Pekanbaru," kata Gubernur Riau Syamsuar.
Ia menyampaikan kepada Presiden bahwa perkembangan terakhir harga TBS di Provinsi Riau berkisar antara Rp600 sampai Rp900 per kilogram.
Harga itu ddisebabka belum optimalnya ekspor CPO dan turunannya, serta keterbatasan tangki penyimpanan milik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sehingga pembelian TBS dibatasi.
"Berdasarkan laporan dari 285 PKS yang ada di Provinsi Riau, storage tank PKS dan eksportir hanya mampu menampung CPo dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Menurunnya harga TBS, berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya inflasi.
Berdasarkan data BPS pada Mei 2022, inflasi di Provinsi Riau sebesar 0,88 persen dan pada Juni 2022 naik menjadi 1,86 persen.