Depok (ANTARA) - Sejumlah pengamat politik berpendapat partai perlu mengusung bakal calon presiden (capres) alternatif guna menjawab tantangan pembangunan Indonesia.

Dalam keterangan yang diterima di Depok, Jawa Barat, Senin, pengamat dari Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan perlu upaya serius untuk mencari figur yang tidak sekadar populer.

"Perlu adanya upaya serius dari partai politik saat ini untuk mencari figur baru yang bukan sekedar populer, tetapi paham betul mengenai relevansi pembangunan Indonesia pasca-2024," kata Rangkuti.

Dia menyebutkan sejumlah nama di luar partai politik yang perlu dicermati, seperti Jimly Asshiddique untuk pembangunan demokrasi dan Ilham Habibie untuk pengembangan teknologi.

Saat ini, menurutnya, terdapat stagnasi elektabilitas figur partai yang kerap digadang jelang Pilpres 2024, sehingga ada kemungkinan terjadi kebosanan dengan nama-nama tersebut. Namun, lanjutnya, karena masih belum memasuki masa kampanye, maka kemungkinan nama-nama tersebut akan terus bertahan.

Arif Susanto dari Exposit Strategic menambahkan partai politik perlu lebih terbuka untuk melihat potensi pemimpin.

Selain kriteria calon yang harus selaras dengan nilai-nilai ke-Indonesia-an, kata Arif, wawasan elite juga tidak boleh terjebak dalam eksklusivisme kepartaian. Sebab, menurut Arif, pada akhirnya pemilu bukan semata tentang peluang kemenangan, tetapi juga kesempatan melakukan transformasi kepemimpinan dan pembangunan nasional.



 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat nilai partai perlu usung capres alternatif

Pewarta : Feru Lantara
Editor : Nikolas Panama
Copyright © ANTARA 2024