Natuna (ANTARA) - SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau mendapatkan bantuan perumahan guru daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T) oleh Dinas Pendidikan kabupaten setempat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2022.
"Selain perumahan yang sedang dibangun, pada 2020 kami juga mendapatkan bantuan perumahan satu unit dua pintu. Jadi, kami telah mendapat dua unit rumah," Kata Kepala SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang Ihfa Syafawi di Natuna, Minggu.
Ia mengatakan saat ini sedang dibangun ruang komputer untuk mendukung sarana dan prasarana sekolah. "Untuk Dinas Pendidikan, saya selaku pimpinan memberikan apresiasi yang tinggi, karena telah memprioritaskan dan memperhatikan sepenuhnya pembangunan di daerah 3T, khususnya SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang," ucapnya.
Ia mengatakan kebutuhan perumahan bagi guru sangat prioritas dan masih dibutuhkan minimal tiga unit lagi untuk bisa menampung seluruh guru yang ada di daerah tersebut.
"Harapannya tahun 2023 mendapat tambahan perumahan minimal tiga unit lagi dan itu dalam tahap pengusulan. Karena rumah penduduk tidak ada lagi yang disewakan," kata dia.
Ia mengatakan staf tenaga edukatif di SMP tersebut, sebanyak delapan orang PNS, dua orang dari Sumatera Utara, dua orang dari Sumatera Barat, satu orang dari Nusa tenggara Timur, dua orang dari Natuna, dan satu orang dari Jawa, hanya honorer yang berjumlah lima orang putra daerah Pulau Panjang.
Ia mengapresiasi dinas terkait yang memperhatikan daerah yang sebelumnya tidak tersentuh pembangunan sejak sekolah itu dibangun pada 2005.
"Tahun 2019 saya baru menjabat, saat itu fasilitas dan sarana prasarana masih kosong, seperti ruang Kepsek, TU, UKS, keterampilan, mushalla, BK, OSIS, majelis guru, dan sanggar. Pembangunannya baru dua tahun terakhir, perumahan, ruang kelas, perpustakaan, Lab IPA, dan ruang komputer," katanya.
Sebelumnya, untuk menunjang fasilitas belajar siswa, sekolah tersebut terpaksa menumpang dan mereka menyeberang ke Kecamatan Serasan.
"Pada tahun ini dapat kami laksanakan secara mandiri, bahkan bisa menampung tumpangan bagi siswa SD Negeri 005 Kerdau dan 004 Pulau Panjang untuk asesmen berkat pembelian satu set server melalui dana bos afirmasi. Harapan kami pemerintah komitmen dalam penyeimbangan pembangunan di daerah 3T agar mampu bersaing dengan daerah yang sudah maju," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna Indra Joni membenarkan bahwa SMP Satu Atap Pulau Panjang telah mendapatkan bantuan perumahan guru dalam upaya menunjang kebutuhan pendidikan bagi warga setempat.
"Ini kita usulkan melalui DAK, perumahan guru tahun ini dibangun di Pulau Panjang dan Kerdau juga kita usulkan, itu menjadi kebutuhan mendesak, karena banyak guru yang lulus tes kemarin dari luar daerah," kata Indra Joni.
"Selain perumahan yang sedang dibangun, pada 2020 kami juga mendapatkan bantuan perumahan satu unit dua pintu. Jadi, kami telah mendapat dua unit rumah," Kata Kepala SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang Ihfa Syafawi di Natuna, Minggu.
Ia mengatakan saat ini sedang dibangun ruang komputer untuk mendukung sarana dan prasarana sekolah. "Untuk Dinas Pendidikan, saya selaku pimpinan memberikan apresiasi yang tinggi, karena telah memprioritaskan dan memperhatikan sepenuhnya pembangunan di daerah 3T, khususnya SMP Negeri Satu Atap Pulau Panjang," ucapnya.
Ia mengatakan kebutuhan perumahan bagi guru sangat prioritas dan masih dibutuhkan minimal tiga unit lagi untuk bisa menampung seluruh guru yang ada di daerah tersebut.
"Harapannya tahun 2023 mendapat tambahan perumahan minimal tiga unit lagi dan itu dalam tahap pengusulan. Karena rumah penduduk tidak ada lagi yang disewakan," kata dia.
Ia mengatakan staf tenaga edukatif di SMP tersebut, sebanyak delapan orang PNS, dua orang dari Sumatera Utara, dua orang dari Sumatera Barat, satu orang dari Nusa tenggara Timur, dua orang dari Natuna, dan satu orang dari Jawa, hanya honorer yang berjumlah lima orang putra daerah Pulau Panjang.
Ia mengapresiasi dinas terkait yang memperhatikan daerah yang sebelumnya tidak tersentuh pembangunan sejak sekolah itu dibangun pada 2005.
"Tahun 2019 saya baru menjabat, saat itu fasilitas dan sarana prasarana masih kosong, seperti ruang Kepsek, TU, UKS, keterampilan, mushalla, BK, OSIS, majelis guru, dan sanggar. Pembangunannya baru dua tahun terakhir, perumahan, ruang kelas, perpustakaan, Lab IPA, dan ruang komputer," katanya.
Sebelumnya, untuk menunjang fasilitas belajar siswa, sekolah tersebut terpaksa menumpang dan mereka menyeberang ke Kecamatan Serasan.
"Pada tahun ini dapat kami laksanakan secara mandiri, bahkan bisa menampung tumpangan bagi siswa SD Negeri 005 Kerdau dan 004 Pulau Panjang untuk asesmen berkat pembelian satu set server melalui dana bos afirmasi. Harapan kami pemerintah komitmen dalam penyeimbangan pembangunan di daerah 3T agar mampu bersaing dengan daerah yang sudah maju," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna Indra Joni membenarkan bahwa SMP Satu Atap Pulau Panjang telah mendapatkan bantuan perumahan guru dalam upaya menunjang kebutuhan pendidikan bagi warga setempat.
"Ini kita usulkan melalui DAK, perumahan guru tahun ini dibangun di Pulau Panjang dan Kerdau juga kita usulkan, itu menjadi kebutuhan mendesak, karena banyak guru yang lulus tes kemarin dari luar daerah," kata Indra Joni.