Tanjungpinang (ANTARA) - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana minta warga serta pemerintah kabupaten dan kota untuk mewaspadai kenaikan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) meningkat seiring dengan peningkatan jumlah kasus aktif virus corona.
"Saat ini, (PPKM) masih level satu, tetapi bukan berarti tidak bisa meningkat menjadi dua atau tidak. Kalau tidak dilakukan langkah-langkah produktif, maka potensi itu terbuka dalam waktu dekat," kata Tjetjep di Tanjungpinang, Ahad.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengungkapkan ada empat langkah strategis yang harus dilakukan masyarakat serta pemerintah kabupaten dan kota. Pertama, terapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Kedua, masyarakat secara mandiri atau melalui pemerintah kabupaten dan kota mengaktifkan kembali Posko Penanganan COVID-19 tingkat desa atau kelurahan.
Ketiga, petugas kesehatan di lingkungan dinas kesehatan kabupaten dan kota meningkatkan tindakan penelusuran dan tes terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Dan yang terakhir, laksanakan program vaksinasi khususnya booster, terutama terhadap kelompok rentan seperti lansia.
"Empat strategi itu merupakan upaya yang sudah pernah dilakukan, dan berhasil. Karena itu, upaya itu sebaiknya dilaksanakan kembali," ujar Tjetjep.
Saat ini, kata dia Satgas Penanganan COVID-19 Kepri tidak dapat memaksa warga untuk menerapkan prokes, dan menghindari tempat keramaian. Satgas juga tidak dapat bersikap tegas meminta warga untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang keramaian.
Hal itu disebabkan Kepri masih PPKM Level 1.
"Yang bisa kami lakukan hanya mengimbau, dan terus mengimbau agar muncul kesadaran bersama untuk melindungi diri dan keluarga dari COVID-19," ucapnya.
Tjetjep mengatakan kondisi sejak Maret 2022 sampai sekarang jauh lebih baik, karena seluruh aktifitas warga tidak dibatasi. Namun kondisi itu akan berubah atau memungkinkan kembali seperti sebelum Maret 2022 ketika level PPKM meningkat.
"Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Namun kita semua harus sadar bahwa Indonesia, khususnya Kepri belum bersih dari COVID-19," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Muhamad Bisri mengimbau warga untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi COVID-19.
Jumlah kasus aktif COVID-19 dalam dua pekan terakhir meningkat drastis. Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri mencapai 150 orang, yang tersebar di Kota Batam 102 orang, Tanjungpinang sembilan orang, Kabupaten Bintan 24 orang, Kabupaten Karimun 14 orang dan Kabupaten Lingga satu orang.
"Kami berharap tidak ada lagi penambahan kasus baru," ucapnya.
"Saat ini, (PPKM) masih level satu, tetapi bukan berarti tidak bisa meningkat menjadi dua atau tidak. Kalau tidak dilakukan langkah-langkah produktif, maka potensi itu terbuka dalam waktu dekat," kata Tjetjep di Tanjungpinang, Ahad.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu mengungkapkan ada empat langkah strategis yang harus dilakukan masyarakat serta pemerintah kabupaten dan kota. Pertama, terapkan protokol kesehatan saat beraktivitas.
Kedua, masyarakat secara mandiri atau melalui pemerintah kabupaten dan kota mengaktifkan kembali Posko Penanganan COVID-19 tingkat desa atau kelurahan.
Ketiga, petugas kesehatan di lingkungan dinas kesehatan kabupaten dan kota meningkatkan tindakan penelusuran dan tes terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19. Dan yang terakhir, laksanakan program vaksinasi khususnya booster, terutama terhadap kelompok rentan seperti lansia.
"Empat strategi itu merupakan upaya yang sudah pernah dilakukan, dan berhasil. Karena itu, upaya itu sebaiknya dilaksanakan kembali," ujar Tjetjep.
Saat ini, kata dia Satgas Penanganan COVID-19 Kepri tidak dapat memaksa warga untuk menerapkan prokes, dan menghindari tempat keramaian. Satgas juga tidak dapat bersikap tegas meminta warga untuk tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang keramaian.
Hal itu disebabkan Kepri masih PPKM Level 1.
"Yang bisa kami lakukan hanya mengimbau, dan terus mengimbau agar muncul kesadaran bersama untuk melindungi diri dan keluarga dari COVID-19," ucapnya.
Tjetjep mengatakan kondisi sejak Maret 2022 sampai sekarang jauh lebih baik, karena seluruh aktifitas warga tidak dibatasi. Namun kondisi itu akan berubah atau memungkinkan kembali seperti sebelum Maret 2022 ketika level PPKM meningkat.
"Tidak ada yang menginginkan hal itu terjadi. Namun kita semua harus sadar bahwa Indonesia, khususnya Kepri belum bersih dari COVID-19," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Muhamad Bisri mengimbau warga untuk menerapkan protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi COVID-19.
Jumlah kasus aktif COVID-19 dalam dua pekan terakhir meningkat drastis. Saat ini, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri mencapai 150 orang, yang tersebar di Kota Batam 102 orang, Tanjungpinang sembilan orang, Kabupaten Bintan 24 orang, Kabupaten Karimun 14 orang dan Kabupaten Lingga satu orang.
"Kami berharap tidak ada lagi penambahan kasus baru," ucapnya.