Jakarta (ANTARA) - Presiden Jokowi mengingatkan para kepala daerah untuk segera membelanjakan dana APBD yang masih mengendap di perbankan sekitar Rp278 triliun demi memacu perputaran uang dan kegiatan perekonomian.
"Mumpung ada gubernur, bupati, wali kota; ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk, terjadi perputaran uang yang lebih meningkat; tetapi uang kita sendiri yang ditransfer ke daerah-daerah justru tidak dipakai," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu.
Jokowi mengatakan pada Rabu pagi dia meminta data kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dari data tersebut, diketahui Rp278 triliun dana pemda yang masih tersimpan di bank hingga akhir November 2022.
Jokowi menilai dana Rp278 triliun itu sangat besar jika hanya disimpan di bank. Padahal, jika dibelanjakan, maka akan menumbuhkan perekonomian di daerah, terlebih saat ini situasi perekonomian global sedang tertekan.
Semestinya, kata Jokowi, stimulus fiskal berupa dana dari APBD segera dicairkan untuk memacu kegiatan ekonomi masyarakat.
"Saya sudah perintahkan ke Pak Mendagri, tolong ini cek satu per satu, ada persoalan apa," kata dia.
Dia juga mempertanyakan mengapa dana APBD di bank pada akhir November 2022 meningkat menjadi Rp278 triliun. Di tahun-tahun sebelumnya, katanya, jumlah dana APBD yang masih tersimpan di bank pada periode serupa hanya sekitar Rp210-220 triliun.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ingatkan pemda segera belanjakan APBD di bank Rp278 triliun