Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengklaim tidak terjadi pembatalan kunjungan wisatawan yang signifikan usai pengesahan RKUHP oleh DPR RI pada awal pekan ini.
Hal tersebut Sandiaga sampaikan terkait pengesahan RKUHP, di mana dalam satu pasalnya terdapat aturan yang berkaitan larangan kumpul kebo yang akan diproses hukum apabila ada aduan dari suami/istri bagi orang yang terikat perkawinan, atau orang tua/anaknya bagi orang yang tak terikat perkawinan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sandiaga sebut tak ada pembatalan kunjungan wisata secara signifikan
"Dan Jumat kemarin, tidak ada pembatalan signifikan. Jadi alhamdulilah, tapi kita terus pantau agar kita pastikan setiap pergerakan untuk monitor dan evaluasi," kata Sandiaga Uno di Jakarta, Sabtu.
Hal tersebut Sandiaga sampaikan terkait pengesahan RKUHP, di mana dalam satu pasalnya terdapat aturan yang berkaitan larangan kumpul kebo yang akan diproses hukum apabila ada aduan dari suami/istri bagi orang yang terikat perkawinan, atau orang tua/anaknya bagi orang yang tak terikat perkawinan.
Ia menuturkan sebagai upaya monitoring dan evaluasi kunjungan wisata, Kemenparekraf telah menerjunkan tim, satu di antaranya di Australia, guna melihat pergerakan booking wisata per jam.
Kemudian di sejumlah pasar utama potensial lainnya, seperti Singapura, Malaysia serta India, belum ada laporan pembatalan per Jumat pada waktu tutup bisnis.
Kemudian di sejumlah pasar utama potensial lainnya, seperti Singapura, Malaysia serta India, belum ada laporan pembatalan per Jumat pada waktu tutup bisnis.
Ia menyampaikan terdapat peningkatan wisatawan asing yang datang di Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai.
"Tapi ini kan masih sangat awal, jadi kami akan memastikan akan mengomunikasikan dan menyosialisasikan bahwa saya menjamin wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang aman, nyaman dan menyenangkan di Indonesia," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sandiaga sebut tak ada pembatalan kunjungan wisata secara signifikan