Natuna (ANTARA) - Harga ikan segar di Pasar Ranai, Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp25 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram akibat cuaca ekstrem.

“Sudah dari dulu seperti itu, kalau pas musim utara, pasti ikan akan mahal. Nanti kalau musim utara sudah lewat, harga ikan pasti akan turun lagi ke harga normal,” kata Sarman, pedagang di Pasar Ikan Ranai, Natuna, Minggu.

Terpantau semua jenis ikan mengalami kenaikan harga, seperti jenis ikan karang, yang biasanya hanya dijual dengan harga Rp25 ribu per kilogram, naik menjadi Rp40 ribu.

Sedangkan untuk ikan pelagis jenis tuna harga normal Rp15 ribu sampai dengan Rp20 ribu per kilogram, kini mencapai Rp30 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram.

"Bahkan untuk ikan jenis mayuk, tembus di harga Rp50 ribu per kilogram," ujarnya lagi.

Menurut Sarman, cuaca ekstrem diperkirakan berlangsung hingga Maret, dan harga ikan akan diperkirakan kembali normal tergantung kesiapan serta jumlah nelayan yang melaut.

"Gelombang tinggi dan angin kencang, membuat sebagian besar nelayan tidak melaut, dengan alasan risiko terlalu tinggi," katanya lagi.

Meskipun harga ikan naik hingga dua kali lipat, namun menurutnya, penjualan ikan berjalan normal dan tetap ada pembeli setiap harinya, hanya saja pasokan serta jenis ikan yang berkurang.

“Masya Allah, mahalnya harga ikan,” kata Dela (31) saat membeli ikan di Pasar Ranai.

Menurutnya, harga ikan tersebut membuat dirinya harus mengeluarkan uang belanja lebih besar dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Sebab jika tidak ada ikan sebagai lauk, nafsu makannya berkurang, tau sendirilah kita orang Natuna ini, kalau makan tak ada ikan rasanya tak kenyang, memang sudah kebiasaan makan harus ada ikan. Jadi mau tak maulah harus keluar uang belanja lebih,” kata Dela.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga ikan segar di Natuna naik dua kali lipat akibat cuaca ekstrem

Pewarta : Cherman
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024