Medan (ANTARA) - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin mengatakan jenazah korban tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, langsung dikubur secara massal.
"Untuk korban jiwa langsung dikebumikan baik pihak keluarga korban maupun secara massal," ungkap dia melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu.
Ia mengungkapkan tidak semua jenazah ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga korban di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.
Sebab, katanya, masyarakat yang dinyatakan hilang diduga masih tertimbun material tanah longsor dengan kedalaman hingga empat meter selama beberapa hari.
Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).
"Kondisi jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan tidak utuh lagi, karena beberapa hari tertimbun tanah," kata dia.
Baca juga:
Tim SAR kembali temukan tujuh jenazah korban longsor Serasan Natuna
Pengungsi bencana longsor Serasan Natuna memilih tinggal di kapal
Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meski sebagian masih dikenali keluarga korban, diputuskan dikuburkan secara massal.
"Untuk pemakaman itu karena kondisi jenazah walaupun bisa dikenali, Pak Bupati memutuskan secara massal. Tetap ada namanya, cuma penguburan secara massal," ujarnya.
Pihaknya juga mengaku penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna.
"Tidak digali satu-satu, karena ada satu keluarga meninggal. Penduduk sudah diajak bicara, dan mereka setuju dimakamkan dalam beberapa lubang besar," tutur Yudi.
Sementara itu, dari Natuna dilaporkan, Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Kecamatan Serasan dan Serasan Timur merilis data korban bencana tanah longsor Desa Pangkalan di hari ke enam pencarian korban, Sabtu (11/3) Tim SAR Gabungan kembali menemukan tujuh jenazah.
Total jenazah yang telah teridentifikasi 44 dan 1 belum teridentifikasi. Selanjutnya masih dinyatakan hilang 10 orang, korban luka berat 4 orang.
Sementara, Bidang Data Informasi dan Kehumasan Posko terpadu Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Kecamatan Serasan dan Serasan Timur menyampaikan jumlah pengungsi di PLBN Serasan berjumlah 635 orang, pengungsian Desa Payak berjumlah 115 Orang, Pengungsian Batu Berian 100 orang, pengungsian di SMA Negeri 1 Serasan 282 orang, pengungsian Pelimpak 500 orang, pengungsian Air Nusa 231 orang, Pengungsi Air Ringau 371 orang dan total pengungsi berjumlah 2.234 orang serta rumah yang terdampak berjumlah 100 unit.
Tanggap darurat ditetapkan selama 7 hari terhitung dari 6 Maret 2023
Baca juga:
Prajurit Kodam I/BB terus mencari korban longsor di Natuna
Pemkab Natuna telah petakan lahan untuk korban longsor Serasan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jenazah korban longsor di Natuna langsung dikubur secara massal
"Untuk korban jiwa langsung dikebumikan baik pihak keluarga korban maupun secara massal," ungkap dia melalui telepon seluler dari Medan, Sumut, Sabtu.
Ia mengungkapkan tidak semua jenazah ditemukan Tim SAR gabungan dikenali keluarga korban di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna.
Sebab, katanya, masyarakat yang dinyatakan hilang diduga masih tertimbun material tanah longsor dengan kedalaman hingga empat meter selama beberapa hari.
Peristiwa tanah longsor Pulau Serasan ini akibat intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir, sehingga lereng perbukitan longsor di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna, Senin (6/3).
"Kondisi jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan tidak utuh lagi, karena beberapa hari tertimbun tanah," kata dia.
Baca juga:
Tim SAR kembali temukan tujuh jenazah korban longsor Serasan Natuna
Pengungsi bencana longsor Serasan Natuna memilih tinggal di kapal
Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Yudi Yulistianto mengaku meski sebagian masih dikenali keluarga korban, diputuskan dikuburkan secara massal.
"Untuk pemakaman itu karena kondisi jenazah walaupun bisa dikenali, Pak Bupati memutuskan secara massal. Tetap ada namanya, cuma penguburan secara massal," ujarnya.
Pihaknya juga mengaku penguburan secara massal tersebut telah mendapat persetujuan dari masyarakat di Desa Pangkalan, Serasan, Natuna.
"Tidak digali satu-satu, karena ada satu keluarga meninggal. Penduduk sudah diajak bicara, dan mereka setuju dimakamkan dalam beberapa lubang besar," tutur Yudi.
Sementara itu, dari Natuna dilaporkan, Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Kecamatan Serasan dan Serasan Timur merilis data korban bencana tanah longsor Desa Pangkalan di hari ke enam pencarian korban, Sabtu (11/3) Tim SAR Gabungan kembali menemukan tujuh jenazah.
Total jenazah yang telah teridentifikasi 44 dan 1 belum teridentifikasi. Selanjutnya masih dinyatakan hilang 10 orang, korban luka berat 4 orang.
Sementara, Bidang Data Informasi dan Kehumasan Posko terpadu Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor Kecamatan Serasan dan Serasan Timur menyampaikan jumlah pengungsi di PLBN Serasan berjumlah 635 orang, pengungsian Desa Payak berjumlah 115 Orang, Pengungsian Batu Berian 100 orang, pengungsian di SMA Negeri 1 Serasan 282 orang, pengungsian Pelimpak 500 orang, pengungsian Air Nusa 231 orang, Pengungsi Air Ringau 371 orang dan total pengungsi berjumlah 2.234 orang serta rumah yang terdampak berjumlah 100 unit.
Tanggap darurat ditetapkan selama 7 hari terhitung dari 6 Maret 2023
Baca juga:
Prajurit Kodam I/BB terus mencari korban longsor di Natuna
Pemkab Natuna telah petakan lahan untuk korban longsor Serasan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jenazah korban longsor di Natuna langsung dikubur secara massal