Padang (ANTARA) - Wali Kota Padang, Sumatera Barat Hendri Septa mengaku bingung, kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut diberi predikat sebagai kota intoleran dalam hasil sebuah survei.

“Saya tidak paham kenapa survei ini menyebutkan demikian, apa indikatornya,” kata Wali Kota di Padang, Ahad 

Wali Kota mengatakan di Kota Padang terdapat banyak rumah ibadah pemeluk agama selain islam seperti gereja, vihara dan klenteng.

“Kita juga menggelar festival Cap Go Meh pada Februari 2023 di kawasan pondok,” kata dia.

Kemudian, saat Pesantren Ramadan, murid yang nonmuslim diarahkan untuk belajar agama sesuai kepercayaan masing-masing.

Sementara Jamaah Tareqat Naqsabandiyah di Surau Baru Kecamatan Pauh juga menggelar sholat Idul Fitri pada Kamis (20/4) dan di Mushala Baitul Makmur menggelar baru pada hari Jumat (21/4)

Dirinya  mempertanyakan survei yang menyatakan Kota Padang sebagai kota intoleran dalam survei yang mereka lakukan.

“Saya benar heran dengan hal tersebut,” kata dia

Sebelumnya lembaga SETARA Institute menempatkan Kota Padang termasuk 10 kota di Indonesia paling intoleran sepanjang 2022.

Kediri juga ..

Sebelumnya, SETARA Institute, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang melakukan penelitian dan advokasi tentang demokrasi, kebebasan politik dan hak asasi manusia menyematkan penghargaan ke Kota Kediri, Jawa Timur, yang masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia.

Kota Kediri berada di peringkat lima dari laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang dirilis SETARA Institute tersebut, dengan nilai 5,850. Peringkat ini naik ketimbang tahun 2021, yang berada di urutan ke-10 dengan nilai 5,733.

"Kami sampaikan terima kasih kepada SETARA Institute atas penilaian indeks toleransi. Namun, sebenarnya kami di Kota Kediri mencoba mengimplementasikan dan mengaplikasikan toleransi dalam beragama," kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Jumat (7/4).

Wali Kota Kediri mengatakan, sejak dahulu toleransi di Kota Kediri memang sudah bagus dan hal ini terus dijaga bersama-sama. Seluruh elemen di Kota Kediri memiliki persepsi yang sama bahwa perbedaan agama itu memang ada, sehingga toleransi tetap dijunjung tinggi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wali Kota bingung Kota Padang diberi predikat kota intoleran

Pewarta : Mario Sofia Nasution
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025