Batam (ANTARA) - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menunggu hasil uji sampel untuk mengetahui asal-usul limbah minyak hitam yang mencemari Pantai Melayu, Kecamatan Nongsa, Kota Batam.
"Masih membutuhkan waktu untuk mengetahui hasil dari uji sampel, apakah limbah itu bekas oli dari mesin yang digunakan pada kapal atau kapal yang mengangkut limbah dan mengalami kebocoran? ini masih dalam pendalaman," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Nasriadi di Batam Kepulauan Riau, Selasa.
Dia menjelaskan ada dua jenis limbah yang saat ini masih dalam pengujian sampel, yakni limbah hitam cair dan limbah hitam yang ada di dalam karung.
"Untuk jenis limbahnya ada dua, yakni limbah minyak hitam cair dan limbah yang ada di dalam karung yang ditemukan oleh warga," katanya.
Dalam hal ini, pihaknya bekerja sama dengan instansi lainnya untuk mengetahui asal limbah tersebut.
"Kami mencari bersama-sama asal sumber limbah tersebut sebab indikasi limbah ini berasal dari tengah laut yang mengarah ke perairan Batam," kata dia.
Polisi juga akan mengecek dan menelusuri limbah ini benar dibuang dengan sengaja atau tidak.
"Kendala saat ini karena wilayah itu termasuk dalam perairan internasional, yakni perbatasan dengan Malaysia dan Singapura. Nah, ini perlu dikoordinasikan kembali mulai dari tingkat kota hingga ke pusat," ucapnya.
Polda Kepri tunggu hasil uji sampel asal limbah di pantai Batam
Limbah minyak hitam yang mencemari pantai Melayu di Batam. (ANTARA/Yude)