Jombang (ANTARA) - Pasangan Bakal calon Presiden Anies Baswedan serta bakal calon Wakil Presiden Muhaimin Iskandar menggelar pertemuan dengan para kiai di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Muhaimin mengatakan, pertemuan ini sengaja digelar untuk berdoa bersama dengan harapan perjalanannya dengan Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi, pertemuan kiai dengan bu nyai, intinya hanya mendoakan, doa bersama untuk perjalanan kami supaya lancar, selamat serta sukses," katanya di Jombang, Jumat sore.
Ia mengatakan, dirinya dahulu diberangkatkan dari Jombang sebagai calon Presiden yang diusulkan dari PKB, hingga saat ini memutuskan bergandengan dengan Anies Baswedan menjadi bakal calon Wakil Presiden.
"Saya diberangkatkan dari Jombang menjadi calon Presiden, dan menjadi bakal calon Wakil Presiden dengan pak Anies. Untuk itu, kami mohon doa restu dari tempat kelahiran saya Denanyar (Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang)," kata dia.
Cak Imin dan Anies hadir di Jombang dalam safari politiknya ke sejumlah lokasi di Jatim termasuk Jombang. Rombongan berangkat pada Kamis (29/9)pagi dari Jakarta kemudian ke Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Gresik, serta Surabaya hingga malam. Kemudian Jumat pagi di Guluk-guluk Sumenep, Ponpes Annuqayah, Ponpes At Taubah, serta Masjid Nur Muhammad.
Pasangan tersebut menumpang helikopter dan tiba di Jombang, Jumat sore ke Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang,. Mereka kemudian berboncengan bersama naik sepeda motor ke lokasi acara pertemuan di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, tersebut.
Dalam acara itu, dihadiri sejumlah kiai sepuh, bu nyai, serta masyarakat pendukungnya. Acara digelar dengan sambutan dan doa bersama. Kegiatan doa tersebut dipimpin oleh ibunda dari Muhaimin Iskandar, Nyai Muhassonah.
Anies-Muhaimin juga mengundang kiai sepuh yang ada di Jawa Timur. Acara tersebut digelar di rumah induk pesantren atau ndalem kasepuhan. Sejumlah kiai yang diundang di antaranya, K.H. Nurul Huda Jazuli dari Pondok Ploso Kediri. Kemudian ada juga K.H. Anwar Manshur, Gus Atok, Gus Salam (K.H. Abdussalam Shohib Denanyar), dan ulama lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, pasangan Anies dan Muhaimin Iskanar juga membagikan sekitar 1.500 bibit pohon sawo kecik. Bibit itu mempunyai makna tersendiri.
"Sawo kecik ini simbol kesejahteraan dan penanda semangat juang," kata Muhaimin.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.
Muhaimin mengatakan, pertemuan ini sengaja digelar untuk berdoa bersama dengan harapan perjalanannya dengan Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 bisa berjalan dengan lancar.
"Jadi, pertemuan kiai dengan bu nyai, intinya hanya mendoakan, doa bersama untuk perjalanan kami supaya lancar, selamat serta sukses," katanya di Jombang, Jumat sore.
Ia mengatakan, dirinya dahulu diberangkatkan dari Jombang sebagai calon Presiden yang diusulkan dari PKB, hingga saat ini memutuskan bergandengan dengan Anies Baswedan menjadi bakal calon Wakil Presiden.
"Saya diberangkatkan dari Jombang menjadi calon Presiden, dan menjadi bakal calon Wakil Presiden dengan pak Anies. Untuk itu, kami mohon doa restu dari tempat kelahiran saya Denanyar (Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang)," kata dia.
Cak Imin dan Anies hadir di Jombang dalam safari politiknya ke sejumlah lokasi di Jatim termasuk Jombang. Rombongan berangkat pada Kamis (29/9)pagi dari Jakarta kemudian ke Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Gresik, serta Surabaya hingga malam. Kemudian Jumat pagi di Guluk-guluk Sumenep, Ponpes Annuqayah, Ponpes At Taubah, serta Masjid Nur Muhammad.
Pasangan tersebut menumpang helikopter dan tiba di Jombang, Jumat sore ke Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang,. Mereka kemudian berboncengan bersama naik sepeda motor ke lokasi acara pertemuan di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, tersebut.
Dalam acara itu, dihadiri sejumlah kiai sepuh, bu nyai, serta masyarakat pendukungnya. Acara digelar dengan sambutan dan doa bersama. Kegiatan doa tersebut dipimpin oleh ibunda dari Muhaimin Iskandar, Nyai Muhassonah.
Anies-Muhaimin juga mengundang kiai sepuh yang ada di Jawa Timur. Acara tersebut digelar di rumah induk pesantren atau ndalem kasepuhan. Sejumlah kiai yang diundang di antaranya, K.H. Nurul Huda Jazuli dari Pondok Ploso Kediri. Kemudian ada juga K.H. Anwar Manshur, Gus Atok, Gus Salam (K.H. Abdussalam Shohib Denanyar), dan ulama lainnya.
Dalam kegiatan tersebut, pasangan Anies dan Muhaimin Iskanar juga membagikan sekitar 1.500 bibit pohon sawo kecik. Bibit itu mempunyai makna tersendiri.
"Sawo kecik ini simbol kesejahteraan dan penanda semangat juang," kata Muhaimin.
Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.
Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.