Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal mengatakan kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan sekitarnya beberapa hari terakhir merupakan kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata M Edy Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau saat ini sudah terkendali meskipun sempat terjadi Karhutla dibeberapa titik, namun dapat segera dipadamkan.
Terkait Karhutla di provinsi tetangga tersebut, helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau juga sudah dikirimkan. Termasuk personil dari Manggala Agni juga sudah dikirim untuk membantu pemadaman di sana.
"Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke Sumsel, dan personil dari Manggala Agni. Meskipun Karhutla di Riau terkendali namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar," katanya.
Jika melihat ada karhutla maka masyarakat agar dapat segera melaporkan kepada petugas supaya karhutla dapat segera dipadamkan dan tidak meluas hingga menyebabkan kabut asap.
Sementara itu kualitas udara di kota Pekanbaru mulai memasuki kategori tidak sehat yang terpantau melalui pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabut asap di Pekanbaru terdampak karhutla di Jambi dan Sumsel
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata M Edy Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau saat ini sudah terkendali meskipun sempat terjadi Karhutla dibeberapa titik, namun dapat segera dipadamkan.
Terkait Karhutla di provinsi tetangga tersebut, helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau juga sudah dikirimkan. Termasuk personil dari Manggala Agni juga sudah dikirim untuk membantu pemadaman di sana.
"Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke Sumsel, dan personil dari Manggala Agni. Meskipun Karhutla di Riau terkendali namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar," katanya.
Jika melihat ada karhutla maka masyarakat agar dapat segera melaporkan kepada petugas supaya karhutla dapat segera dipadamkan dan tidak meluas hingga menyebabkan kabut asap.
Sementara itu kualitas udara di kota Pekanbaru mulai memasuki kategori tidak sehat yang terpantau melalui pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabut asap di Pekanbaru terdampak karhutla di Jambi dan Sumsel