Kota Gaza (ANTARA) - Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan perang Israel di wilayah kantong tersebut menyebabkan sistem kesehatan di rumah sakit di Jalur Gaza terhenti total.

“Rumah sakit-rumah sakit di Gaza terhenti total akibat perang Israel,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra dalam konferensi pers di Kota Gaza.

Dia mengatakan 65 petugas medis tewas dan 25 ambulans hancur dalam serangan Israel sejak 7 Oktober.

“Sebanyak 12 rumah sakit dan 32 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi,” kata al-Qudra.

“Kami khawatir akan ada banyak lagi (rumah sakit) yang akan berhenti beroperasi dalam beberapa jam mendatang karena kekurangan bahan bakar," katanya.

Al-Qudra melaporkan jumlah korban tewas dalam serangan Israel di Gaza kini bertambah menjadi 5.791 orang, sedangkan 16.297 lainnya luka-luka. Korbannya antara lain 2.360 anak-anak, 1.292 perempuan, dan 295 lansia.

Dia menyebut 70 persen dari korban konflik Israel-Palestina di Gaza adalah anak-anak, perempuan, dan orang tua.

Al-Qudra juga mengatakan sekitar 1.550 orang dilaporkan terjebak di bawah reruntuhan, termasuk 870 anak-anak.

“Pendudukan Israel telah melakukan pembantaian terhadap keluarga-keluarga Palestina dalam beberapa jam terakhir yang menyebabkan 305 anak-anak, 173 wanita dan 78 lansia tewas,” tambahnya.

Sementara itu, dalam pemberitaan sebelumnya disebutkan, Kelompok Palestina Hamas pada Selasa mengatakan bahwa pemadaman listrik di Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara yang disebabkan krisis bahan bakar sebagai "kejahatan kemanusiaan".

Hamas mendesak negara-negara Arab dan Muslim serta PBB untuk mengambil sejumlah langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.

Lewat sebuah pernyataan yang dipublikasi di surat kabar Jerusalem Post, Hamas menganggap pemadaman listrik akibat agresi Israel terhadap Kota Gaza sejak 7 Oktober "aib bagi negara-negara yang menutup mata atau yang bergabung dengan pendudukan dalam agresi dan genosida yang dilakukan terhadap orang-orang kami dan warga sipil tak bersenjata".

Hamas memperingatkan "konsekuensi krisis bahan bakar yang diabaikan, sebab hal itu akan menjadi hukuman mati bagi semua korban luka dan pasien di rumah sakit-rumah sakit."

Rumah Sakit Indonesia di Gaza tidak dapat digunakan lantaran fasilitas utamanya mengalami gangguan sejak Senin akibat pemadaman listrik, menurut sejumlah sumber medis.


Sumber: Anadolu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RS di Gaza terhenti total karena perang Israel

Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025