Natuna (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau untuk selalu waspada sebab didaerah itu berpotensi mengalami cuaca ekstrem.
Hal itu diungkap oleh Kepala Stasiun Meteorologi Ranai, Feriomex Hutagalung melalui keterangan tertulis yang diterima di Natuna, Rabu malam.
Kata dia, pada periode tanggal 23-27 November beberapa wilayah Natuna akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Menurut dia, kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya bibit siklon tropis 99 W yang terpantau berada di perairan Natuna bagian utara sebelah utara Kalimantan Barat, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum sebesar 1008 hPa bergerak ke arah Barat, mempengaruhi pertumbuhan awan-awan hujan menjadi meningkat di Kabupaten Natuna
"Diimbau kepada seluruh masyarakat Natuna untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, angin kencang, serta tanah longsor," ucap dia.
Selain itu sambung dia, gelombang dengan ketinggian kategori sedang hingga tinggi juga berpeluang terjadi di beberapa perairan di daerah itu.
Untuk gelombang dengan kategori sedang atau 1.25-2.5 meter (m) berpeluang terjadi di Laut Natuna, yakni Perairan Selatan Kepulauan Natuna, sedangkan gelombang dengan kategori tinggi atau 2.5-4 m berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara meliputi Perairan Utara, Perairan Barat dan Perairan Timur Kepulauan Natuna.
Ia menyebut, untuk perahu nelayan berhati-hati jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5m, sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucap dia.
Hal itu diungkap oleh Kepala Stasiun Meteorologi Ranai, Feriomex Hutagalung melalui keterangan tertulis yang diterima di Natuna, Rabu malam.
Kata dia, pada periode tanggal 23-27 November beberapa wilayah Natuna akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.
Menurut dia, kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya bibit siklon tropis 99 W yang terpantau berada di perairan Natuna bagian utara sebelah utara Kalimantan Barat, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots dan tekanan udara minimum sebesar 1008 hPa bergerak ke arah Barat, mempengaruhi pertumbuhan awan-awan hujan menjadi meningkat di Kabupaten Natuna
"Diimbau kepada seluruh masyarakat Natuna untuk selalu waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti genangan air, angin kencang, serta tanah longsor," ucap dia.
Selain itu sambung dia, gelombang dengan ketinggian kategori sedang hingga tinggi juga berpeluang terjadi di beberapa perairan di daerah itu.
Untuk gelombang dengan kategori sedang atau 1.25-2.5 meter (m) berpeluang terjadi di Laut Natuna, yakni Perairan Selatan Kepulauan Natuna, sedangkan gelombang dengan kategori tinggi atau 2.5-4 m berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara meliputi Perairan Utara, Perairan Barat dan Perairan Timur Kepulauan Natuna.
Ia menyebut, untuk perahu nelayan berhati-hati jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25m, kapal tongkang kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5m, kapal ferry kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5m, sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ucap dia.