Batam (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Kepulauan Riau membentuk 1.099 tim pendamping keluarga (TPK) guna mempercepat penurunan angka stunting di provinsi itu.
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina di Batam, Kamis, mengatakan berdasarkan data Elsimil Kepri, di Kabupaten Karimun terdapat 117 TPK, Kabupaten Bintan 87 TPK, Kabupaten Natuna 91 TPK, Kabupaten Lingga 88 TPK, Kabupaten Anambas 57 TPK, Kota Batam 578 TPK, dan Kota Tanjungpinang 81 TPK.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Kepri pada angka 15,4 persen.
Baca juga:
Pemkab Natuna gandeng Unpad kaji risiko bencana
Kepri jadi tuan rumah pelaksanaan Pentaloka Nasional penurunan stunting
"Kalau berdasarkan per kabupaten/kota, di Karimun 13,3 persen, Bintan 17,8 persen, Natuna 18 persen, Lingga 18,9 persen, Anambas 14 persen, Batam 15,2 persen, dan Tanjungpinang 15,7 persen," kata Rohina.
Ia menambahkan saat ini angka stunting Provinsi Kepri pada urutan keempat terbaik di Indonesia. "Di Kota Batam ada tujuh kelurahan yang sudah bebas stunting. Kemudian, Tanjungpinang juga mendapatkan status kelurahan nol stunting berdasarkan Adinkes dan mendapatkan penghargaan tingkat nasional," ujar dia.
Lebih lanjut, Rohina mengatakan BKKBN Kepri berkomitmen untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui Program Bangga Kencana.
Selain itu, BKKBN Kepri juga bekerja sama dengan Forum Generasi Berencana (GenRe) dalam menjalankan Program Beras, Telur, dan Sedekah atau BTS dalam upaya mencegah stunting pada anak.
Provinsi Kepulauan Riau menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Pentaloka Nasional percepatan penurunan stunting bagi kepala Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) Program Bangga Kencana seluruh Indonesia.
Baca juga:
Disnaker Batam terima usulan kenaikan UMK dari serikat pekerja, naik 15 persen
UMK Tanjungpinang 2024 disepakati sebesar Rp3.402.492
Rohina mengatakan kegiatan yang berlangsung di Kota Batam pada 23-25 November 2023 tersebut, diikuti oleh Perkumpulan Kepala Dinas (Perkadis) tingkat nasional, Perkadis tingkat provinsi, sekretaris Perkadis di 12 provinsi prioritas dengan angka stunting tinggi, tujuh kabupaten/kota di Kepri, penyuluh KB, dan OPD-KB yang ada di Kepri.
"Perkiraan sekitar 100 orang. Penekanan dalam kegiatan ini adalah terkait dengan keterlibatan seluruh Perkadis untuk Program Bangga Kencana dan penurunan stunting. Diharapkan Perkadis benar-benar berkontribusi, OPD-KB se-Indonesia itu dapat berjalan dengan baik," kata Rohina.
Baca juga:
Polisi tangkap seorang tersangka pengedar sabu seberat 2,9 kg di Batam
KPU Kepri fasilitasi tiga APK untuk peserta Pemilu 2024
Pemkot Tanjungpinang jual komoditas pangan di bawah harga pasar di GPM
TACB Batam gelar sidang penetapan lima cagar budaya baru
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN bentuk 1.099 TPK di Kepri percepat penurunan angka stunting
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina di Batam, Kamis, mengatakan berdasarkan data Elsimil Kepri, di Kabupaten Karimun terdapat 117 TPK, Kabupaten Bintan 87 TPK, Kabupaten Natuna 91 TPK, Kabupaten Lingga 88 TPK, Kabupaten Anambas 57 TPK, Kota Batam 578 TPK, dan Kota Tanjungpinang 81 TPK.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka stunting di Kepri pada angka 15,4 persen.
Baca juga:
Pemkab Natuna gandeng Unpad kaji risiko bencana
Kepri jadi tuan rumah pelaksanaan Pentaloka Nasional penurunan stunting
"Kalau berdasarkan per kabupaten/kota, di Karimun 13,3 persen, Bintan 17,8 persen, Natuna 18 persen, Lingga 18,9 persen, Anambas 14 persen, Batam 15,2 persen, dan Tanjungpinang 15,7 persen," kata Rohina.
Ia menambahkan saat ini angka stunting Provinsi Kepri pada urutan keempat terbaik di Indonesia. "Di Kota Batam ada tujuh kelurahan yang sudah bebas stunting. Kemudian, Tanjungpinang juga mendapatkan status kelurahan nol stunting berdasarkan Adinkes dan mendapatkan penghargaan tingkat nasional," ujar dia.
Lebih lanjut, Rohina mengatakan BKKBN Kepri berkomitmen untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas melalui Program Bangga Kencana.
Selain itu, BKKBN Kepri juga bekerja sama dengan Forum Generasi Berencana (GenRe) dalam menjalankan Program Beras, Telur, dan Sedekah atau BTS dalam upaya mencegah stunting pada anak.
Provinsi Kepulauan Riau menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan Pentaloka Nasional percepatan penurunan stunting bagi kepala Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPD-KB) Program Bangga Kencana seluruh Indonesia.
Baca juga:
Disnaker Batam terima usulan kenaikan UMK dari serikat pekerja, naik 15 persen
UMK Tanjungpinang 2024 disepakati sebesar Rp3.402.492
Rohina mengatakan kegiatan yang berlangsung di Kota Batam pada 23-25 November 2023 tersebut, diikuti oleh Perkumpulan Kepala Dinas (Perkadis) tingkat nasional, Perkadis tingkat provinsi, sekretaris Perkadis di 12 provinsi prioritas dengan angka stunting tinggi, tujuh kabupaten/kota di Kepri, penyuluh KB, dan OPD-KB yang ada di Kepri.
"Perkiraan sekitar 100 orang. Penekanan dalam kegiatan ini adalah terkait dengan keterlibatan seluruh Perkadis untuk Program Bangga Kencana dan penurunan stunting. Diharapkan Perkadis benar-benar berkontribusi, OPD-KB se-Indonesia itu dapat berjalan dengan baik," kata Rohina.
Baca juga:
Polisi tangkap seorang tersangka pengedar sabu seberat 2,9 kg di Batam
KPU Kepri fasilitasi tiga APK untuk peserta Pemilu 2024
Pemkot Tanjungpinang jual komoditas pangan di bawah harga pasar di GPM
TACB Batam gelar sidang penetapan lima cagar budaya baru
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN bentuk 1.099 TPK di Kepri percepat penurunan angka stunting