Yerusalem (ANTARA) - Perdana Menteri Israel Benjamin  Netanyahu, Sabtu (13/1), berjanji melanjutkan perang negaranya di Jalur Gaza, terlepas dari hasil tuntutan genosida yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional di Den Haag.

"Kami akan melanjutkan perang di Jalur Gaza sampai kami mencapai semua tujuan kami. Den Haag dan poros kejahatan tidak akan menghentikan kami," kata Netanyahu kepada wartawan, tanpa menjelaskan apa yang dimaksud dengan "poros kejahatan."

Mencatat bahwa hari Sabtu menandai 100 hari perang, yang sejauh ini telah merenggut nyawa lebih dari 23.800 orang di Gaza, dia mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan perang sampai tujuannya tercapai.

Tujuan tersebut adalah termasuk pemusnahan kelompok perlawanan Palestina Hamas, pemulangan semua sandera, dan memastikan daerah kantong tersebut "tidak menimbulkan ancaman" untuk negara di masa depan.

"Untuk mencapai tujuan ini, kami akan mengajukan anggaran besok (Minggu) yang akan menghasilkan lebih banyak dana untuk keamanan," tambah Netanyahu.

Dia juga membahas masalah Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit sepanjang 14 kilometer (8,7 mil) yang membentang di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

Netanyahu mengatakan bahwa tanpa kontrol atas rute tersebut, Israel "tidak bisa melenyapkan Hamas, dan kami sedang mempertimbangkan semua pilihan terkait hal tersebut."

Sementara itu, dalam pemberitaan sebelumnya, Kepala bantuan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pada Jumat mengatakan upaya apapun oleh Israel untuk mengubah susunan Jalur Gaza " harus tegas ditolak".

“Kami sangat khawatir dengan pernyataan baru-baru ini dari para menteri Israel mengenai rencana untuk mendorong perpindahan massal warga sipil dari Gaza ke negara ketiga, yang saat ini disebut ‘relokasi sukarela’,” kata Martin Griffiths kepada Dewan Keamanan mengenai situasi kemanusiaan di Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina.

"Pernyataan ini meningkatkan keprihatinan besar mengenai kemungkinan perpindahan masal paksa atau deportasi penduduk Palestina dari Jalur Gaza, sesuatu yang dilarang keras berdasarkan hukum internasional. Segala upaya untuk mengubah komposisi demografi Gaza harus ditolak dengan tegas,” katanya.

Beberapa negara telah menawarkan diri untuk menampung warga sipil yang ingin meninggalkan Gaza untuk menyelamatkan diri, kata Grifftih. "Saya ingin menekankan bahwa setiap orang yang keluar dari Gaza harus diizinkan untuk kembali, seperti tuntutan hukum internasional.

Griffiths mengatakan situasi di Gaza tetap “mengerikan” karena operasi militer Israel yang “tanpa henti” terus berlanjut. “Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Kehidupan manusia yang bermartabat hampir mustahil.”

Dia menegaskan kembali tuntutannya untuk gencatan senjata dan agar Dewan mengambil tindakan segera untuk mengakhiri perang.


Sumber: Anadolu


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Netanyahu: Israel lanjutkan perang di Gaza terlepas putusan ICJ

Pewarta : Cindy Frishanti Octavia
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025