Natuna (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menggandeng Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) guna memperlambat laju abrasi pantai di kawasan Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau.
Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) KSAU Marsda TNI Andi Wijaya di Natuna, Minggu mengatakan pihaknya bersama BRGM akan melakukan penanaman 25 ribu bibit mangrove pada lahan seluas lima hektare di wilayah Lanud RSA Natuna.
"Aspotdirga TNI Angkatan Udara mengajak BRGM berkolaborasi dengan melihat pangkalan mana yang harus diamankan dari ancaman abrasi, salah satunya adalah ranai," ucap dia.
Menurut dia, wilayah Lanud RSA Natuna perlu ditanam mangrove karena pesisir pantainya sudah berkurang akibat terkikis oleh gelombang laut.
"Ada hal yang harus diantisipasi ke depan untuk menjaga keberlangsungan Pangkalan TNI di Natuna, salah satunya dari abrasi," ujar dia.
Aspotdirga KSAU Marsda TNI Andi Wijaya (kiri) bersama Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari (tengah) saat memperlihatkan rencana lokasi penanaman mangrove di wilayah Lanud RSA Natuna, Minggu (21/1/2024). ANTARA/Muhamad Nurman.
Menurut dia, dengan adanya rehabilitasi mangrove, nantinya bermanfaat bagi lingkungan sekitar, salah satunya masyarakat di wilayah tersebut.karena tanaman bakau ini menumbuhkan ekosistem baru yang akan mempengaruhi ekonomi masyarakat Natuna.
"Dengan adanya mangrove akan tumbuh ekosistem baru yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sudah ada contohnya di Semitan (Kecamatan Bunguran Timur Laut Natuna), baru tiga tahun masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya berupa hasil kepiting," ujar dia.
Ia memastikan mangrove yang ditanam nantinya terus dipantau oleh prajurit TNI AU guna memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan maksimal.
"TNI akan menjadi inisiator dan kita optimistis 100 persen pertumbuhan mangrove itu," kata dia.
Sementara itu Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan teknis terkait rehabilitasi mangrove di wilayah Lanud RSA.
Ia menjelaskan jenis bibit mangrove yang akan ditanam yakni Rhizopora dan Soneratia.
"Kenapa kita kerja bareng TNI karena Lanud memiliki konsen yang tinggi dan bisa menjadi fasilitator serta inisiator masyarakat," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AU gandeng BRGM perlambat laju abrasi pantai di Lanud RSA Natuna
Asisten Potensi Dirgantara (Aspotdirga) KSAU Marsda TNI Andi Wijaya di Natuna, Minggu mengatakan pihaknya bersama BRGM akan melakukan penanaman 25 ribu bibit mangrove pada lahan seluas lima hektare di wilayah Lanud RSA Natuna.
"Aspotdirga TNI Angkatan Udara mengajak BRGM berkolaborasi dengan melihat pangkalan mana yang harus diamankan dari ancaman abrasi, salah satunya adalah ranai," ucap dia.
Menurut dia, wilayah Lanud RSA Natuna perlu ditanam mangrove karena pesisir pantainya sudah berkurang akibat terkikis oleh gelombang laut.
"Ada hal yang harus diantisipasi ke depan untuk menjaga keberlangsungan Pangkalan TNI di Natuna, salah satunya dari abrasi," ujar dia.
"Dengan adanya mangrove akan tumbuh ekosistem baru yang pada akhirnya akan meningkatkan ekonomi masyarakat. Sudah ada contohnya di Semitan (Kecamatan Bunguran Timur Laut Natuna), baru tiga tahun masyarakat sudah mendapatkan manfaatnya berupa hasil kepiting," ujar dia.
Ia memastikan mangrove yang ditanam nantinya terus dipantau oleh prajurit TNI AU guna memastikan tanaman tersebut tumbuh dengan maksimal.
"TNI akan menjadi inisiator dan kita optimistis 100 persen pertumbuhan mangrove itu," kata dia.
Sementara itu Sekretaris BRGM Ayu Dewi Utari mengatakan pihaknya tengah melakukan persiapan teknis terkait rehabilitasi mangrove di wilayah Lanud RSA.
Ia menjelaskan jenis bibit mangrove yang akan ditanam yakni Rhizopora dan Soneratia.
"Kenapa kita kerja bareng TNI karena Lanud memiliki konsen yang tinggi dan bisa menjadi fasilitator serta inisiator masyarakat," ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AU gandeng BRGM perlambat laju abrasi pantai di Lanud RSA Natuna