Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali bingung dengan keputusan Pelatih Shin Tae-yong memainkan Elkan Baggott sebagai penyerang, saat timnas Indonesia melawan Jepang dalam pertandingan Grup D Piala Asia 2023, Rabu.

Elkan yang biasanya berposisi sebagai bek tengah, dimasukkan oleh Pelatih Shin pada menit ke-73 untuk menggantikan Egy Maulana Vikry.

Sayangnya upaya memainkan Elkan di depan tidak banyak memberi dampak bagi ketajaman timnas Indonesia. Tim Garuda tetap kalah 1-3 dari raksasa Asia Jepang, dan gol hiburan bagi timnas dibukukan oleh Sandy Walsh memanfaatkan kelengahan pertahanan lawan pada menit ke-91.

“Saya tidak tahu apa strateginya STY sampai mendorong Baggott ke depan, padahal dia belum pernah dalam posisi itu dan dia kelihatan seperti apa ya. Saya tidak tahu padahal itu kan masih ada beberapa pemain depan kita,” kata Zainudin saat ditemui seusai menyaksikan siaran langsung pertandingan itu di GBK Arena, Jakarta.

Dalam daftar pemain yang diumumkan, timnas memang masih memiliki dua penyerang yakni Hokky Caraka dan Dendy Sulistyawan. Sampai peluit panjang pertandingan kontra Jepang berbunyi, kedua penyerang itu tidak dimainkan.

Meski bingung dengan keputusan Pelatih Shin, Zainudin memilih untuk percaya bahwa apa yang diramu oleh arsitek tim asal Korea Selatan itu memang untuk kebaikan tim.

“Cuma kan kita gak tahu apa yang ada di pikiran pelatih. Ya kita percaya saja kepada apa yang diputuskan pelatih. Tapi secara keseluruhan sih anak-anak sudah menunjukkan perlawanan yang luar biasa. Cuma memang dikagetkan oleh gol yang sangat cepat. Jadi saya kira itu juga secara mental berpengaruh. Sudah dari awal kemasukan duluan,” tambah sosok yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu.

Sementara itu,  pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong menilai skuad asuhannya masih butuh banyak pengalaman untuk memiliki kemampuan serangan yang lebih baik lagi.


Hal itu ia ungkapkan setelah melihat hasil minor ketika menghadapi Jepang yang kesulitan memberikan serangan balasan, sehingga pertandingan berakhir dengan skor 1-3, Rabu.

"Mereka masih belajar dan butuh banyak pengalaman. Kami harus perbaiki kekurangannya dan berkembang lagi," ungkap Shin dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar.

Pada pertandingan match day 3 di Grup D tersebut, Skuad Garuda hanya memiliki persentase penguasaan bola 28,8 persen. Sedangkan tim The Samurai Blue lebih unggul 71,2 persen.

Begitu juga dengan jumlah tendangan ke gawang pun terpaut jauh, dengan Jepang mencapai 14 tendangan sedangkan Indonesia hanya tiga tendangan.

"Dari sisi serangan tim Jepang punya striker yang bagus. Mereka bisa melakukannya dengan baik. Meski sudah menguasai bola, mereka bisa merebut dan melakukan serangan yang presisi," tutur Shin.

Ketika ditanya soal evaluasi timnas setelah memainkan tiga pertandingan penyisihan Grup D, Shin secara tegas mengakui bahwa laga kontra Vietnam adalah yang terbaik.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waketum PSSI bingung keputusan mainkan Baggott sebagai penyerang

Pewarta : A Rauf Andar Adipati
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024