Istanbul (ANTARA) - Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu mengatakan serangan militer di Rafah, Jalur Gaza selatan, “di tengah masyarakat yang rentan dan terekspos, adalah sebuah resep untuk bencana.”

"Di Rafah, Gaza selatan, ada 1,4 juta penduduk dalam radius puluhan kilometer yang tinggal di penampungan sementara yang terbuat dari plastik," kata Komisaris Jenderal UNRWA Phillippe Lazzarini pada platform X.

"Saya nyaris tidak dapat berkata-kata," tambah dia.

Sebelumnya pada hari itu, Otoritas Penyiaran resmi Israel menyatakan bahwa operasi militer di Rafah akan dimulai setelah selesainya “evakuasi luas” warga sipil dari kota dan pinggirannya.

Berdasarkan hal ini, kantor media pemerintah Gaza memperingatkan akan adanya “bencana dan pembantaian global” jika terjadi invasi Israel ke provinsi Rafah.

Rafah telah menjadi tempat pengungsian terakhir bagi mereka yang menyelamatkan diri dari wilayah yang hancur, menaungi lebih dari 1,4 juta warga Palestina, termasuk 1,3 juta pengungsi dari wilayah lain, menurut kantor media pemerintah di Gaza.



Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNRWA sebut serangan militer di Rafah adalah "sebuah resep bencana"

Pewarta : Yoanita Hastryka Djohan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024