Padang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan hasil penyelidikan pendahuluan terkait pergerakan tanah di sekitar Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat.

"Pergerakan tanah berupa aliran bahan rombakan (banjir bandang) yang terjadi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam merupakan aliran material encer berupa campuran material yang berasal dari endapan bongkah batu, pasir, abu vulkanik dan pohon," kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan melalui keterangan yang diterima di Padang, Sabtu.

Hendra menyampaikan banjir bandang dipicu tingginya intensitas curah hujan dengan durasi lama yang melanda hulu sungai di puncak Gunung Marapi.

Secara umum, morfologi lokasi bencana dan sekitarnya berupa dataran hingga perbukitan bergelombang sedang hingga tinggi. Daerah landaan banjir bandang berupa bentukan dataran kipas aluvial yang berada pada lereng bawah perbukitan. Ketinggian lokasi bencana bervariasi antara 460 sampai 1.290 meter di atas permukaan laut.

Untuk geologi daerah terdampak banjir bandang merupakan dataran aluvial yang terdiri atas batuan-batuan hasil erosi dan rombakan. Material aliran bahan rombakan komponen utama berupa batuan berbentuk bulat, bulat menyudut, kayu, serta bongkah lava berkomposisi andesitik berukuran 50 sampai 100 cm.

Bahkan, sebagian berupa bongkahan berukuran 2 hingga 3 meter serta batuan berkomposisi andesitik ukuran pasir hingga bongkah dengan matrik
berupa pasir dan endapan lumpur.

Berdasarkan peta geologi Gunung Marapi, batuan penyusun batuan vulkanik berupa lava, aliran piroklastik, dan produk tepra berupa jatuhan piroklastik serta lahar.





Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PVMBG laporkan hasil penyelidikan pergerakan tanah di sekitar Marapi

Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024