Jenewa (ANTARA) - Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Jeremy Laurence mengkritik tentara Israel karena melepaskan anjing ke arah warga Palestina yang ditahan, laporan Anadolu pada Kamis (27/6).

Laurence menanggapi pertanyaan dari Anadolu tentang tentara Israel yang menggunakan anjing untuk menyerang tahanan Palestina. 

Laurence juga dimintai komentarnya soal tentara Israel melakukan kekerasan seksual dan menggunakan warga Palestina yang terluka sebagai tameng manusia di Tepi Barat.

“Tindakan-tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap kewajiban Israel berdasarkan undang-undang pendudukan mengenai orang-orang yang dilindungi,” kata Laurence.

Aksi Israel tersebut juga disebutnya melanggar hukum hak asasi manusia internasional mengenai hak individu atas hidup dan kesehatan serta larangan mutlak pada perlakuan atau penghukuman secara tidak manusiawi atau merendahkan martabat.

Laurence juga menanggapi pertanyaan mengenai tentara Israel yang mengikat seorang warga Palestina, yang ditembak di Kota Jenin, Tepi Barat, ke bagian depan sebuah kendaraan militer dan menggunakannya sebagai tameng manusia.

“Di Tepi Barat yang diduduki, OHCHR mengutuk pelanggaran yang terus-menerus dan mencolok terhadap hukum hak asasi manusia internasional dan hukum kemanusiaan internasional yang mengikat Israel sebagai penguasa pendudukan,” menurut siaran pers OHCHR.

Pada 22 Juni, tentara Israel menggerebek sebuah rumah di kawasan El-Jabariyyat di Jenin, serta melukai tiga pemuda dengan tembakan.

Mereka mengikat salah satu pria yang terluka ke kap mobil jip militer, menggunakannya sebagai tameng manusia, dan mencegah tim medis mendekati para warga Palestina yang terluka.

Sementara itu, sedikitnya 60 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, Rabu (25/6), sehingga menambah jumlah korban tewas di daerah kantung Palestina yang terkepung itu secara keseluruhan menjadi 37.718 orang sejak 7 Oktober 2023.

Pernyataan dari Kementerian Kesehatan di Gaza itu menambahkan bahwa sekitar 86.377 orang lainnya terluka dalam serangan gencar tersebut.

"Pasukan Israel membunuh 60 orang dan melukai 140 lainnya dalam empat pembantaian para keluarga dalam 24 jam terakhir," kata kementerian itu.

“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambahnya.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade yang melumpuhkan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
 

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBB kritik Israel karena lepaskan anjing ke tahanan Palestina

Pewarta : Kuntum Khaira Riswan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024