Jakarta (ANTARA) - Pembalap Mercedes Lewis Hamilton merasa emosional setelah secara spektakuler meraih kemenangan Formula 1 (F1) pertamanya sejak musim 2021 pada Grand Prix (GP) Inggris di Sirkuit Silverston pada Ahad.
"Saya tidak bisa berhenti menangis! Sudah sejak tahun 2021, setiap hari bangun, berusaha berjuang, berlatih, memusatkan pikiran pada tugas dan bekerja sekeras yang saya bisa bersama tim yang luar biasa ini," kata pembalap kelahiran Inggris itu, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
Hamilton di belakang rekan setimnya di Mercedes George Russell pada tahap awal balapan sebelum turunnya hujan mengubah jalannya balapan yang membuat para pembalap beralih dari ban slick ke ban intermediet dan kemudian kembali ke ban slick.
Keputusan yang menentukan untuk kembali ke balapan slick satu lap lebih awal dari Lando Norris dari McLaren membuat Hamilton memimpin balapan dengan penonton di kandangnya sendiri yang bersorak menyemangati hingga garis finis.
Kemenangan ini tak hanya menjadi kemenangan pertama Hamilton sejak GP Arab Saudi dua setengah musim lalu, tetapi juga merupakan rekor kemenangan kesembilan di satu venue GP yaitu di Silverston.
“Ini adalah balapan terakhir saya di Grand Prix Inggris bersama tim ini [sebelum pindah ke Ferrari], jadi saya sangat ingin memenangkan ini untuk mereka, karena saya mencintai mereka, saya sangat menghargai mereka, semua kerja keras mereka. telah melakukan semuanya selama bertahun-tahun ini," kata dia..
Hamilton menampilkan “wajah pemberani” di tengah kekeringan kemenangannya di mana juara dunia tujuh kali itu membuka lebih jauh perjalanannya antara kemenangannya yang ke-103 dan ke-104.
Ia mengatakan hari-hari tanpa kemenangannya dilaluinya dengan sangat sulit. Namun, orang-orang di sekitarnya yang mendukungnya membuatnya terus menggali kemampuan untuk bangkit.
“Pasti ada hari-hari antara tahun 2021 dan saat ini di mana saya merasa tidak cukup baik, atau apakah saya akan kembali ke posisi saya saat ini, tetapi yang penting adalah saya memiliki orang-orang hebat di sekitar saya, yang terus mendukung saya," kata dia.
Sementara itu, pembalap Red Bull Max Verstappen memuji kinerja timya karena membuat “keputusan tepat” pada balapan Formula 1 (F1) Grand Prix (GP) Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Ahad yang membantunya meraih P2 di belakang Lewis Hamilton yang meraih kemenangan.
Keputusan tepat yang dipuji Verstappen kepada timnya adalah saat peralihan ban keras pada lap-lap terakhir di trek yang mulai cukup kering yang membuat mobilnya melaju kencang untuk mendahului Lando Norris di posisi kedua yang menggunakan ban lunak.
“Ya, kami tidak memiliki kecepatan hari ini. Saya perlahan-lahan mundur," kata Verstappen, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
“Suatu saat tidak terlihat bagus, saya benar-benar berpikir, 'Apakah kami akan finis di posisi kelima, keenam?' Namun kami mengambil keputusan yang tepat," kata dia menambahkan.
“Kemudian pada akhirnya panggilan dari tim untuk menggunakan ban keras dan bukan ban lunak jelas membantu saya, dan itulah mengapa saya pikir kami juga finis kedua hari ini. Ini bisa saja menjadi jauh lebih buruk, tetapi dengan melakukan keputusan yang tepat kami masih bisa naik podium dan saya tentu saja sangat senang dengan itu," kata dia lagi.
Berkaca dari kondisi basah-kering yang terjadi selama 52 lap, Verstappen mengaku berusaha menghindari risiko yang tidak perlu sebelum kemudian matahari mulai muncul pada tahap akhir balapan dan sirkuit perlahan menjadi kering.
“Saya hanya berusaha bertahan, tidak keluar jalur, dan itu cukup rumit. Tapi kemudian pada satu titik hal itu benar-benar mulai menurun," jelasnya.
“Kemudian Anda harus membuat ban bertahan selama yang Anda bisa, lalu tiba-tiba matahari juga muncul dan trek mulai mengering dengan cepat. Untungnya semuanya berjalan dengan baik," kata dia.
Raihan P2 di Silverston membuatnya masih memuncaki klasemen sementara F1 dengan 255 poin, unggul 84 poin dari Norris yang ada di posisi kedua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamilton tak bisa berhenti menangis setelah kembali menang sejak 2021
"Saya tidak bisa berhenti menangis! Sudah sejak tahun 2021, setiap hari bangun, berusaha berjuang, berlatih, memusatkan pikiran pada tugas dan bekerja sekeras yang saya bisa bersama tim yang luar biasa ini," kata pembalap kelahiran Inggris itu, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
Hamilton di belakang rekan setimnya di Mercedes George Russell pada tahap awal balapan sebelum turunnya hujan mengubah jalannya balapan yang membuat para pembalap beralih dari ban slick ke ban intermediet dan kemudian kembali ke ban slick.
Keputusan yang menentukan untuk kembali ke balapan slick satu lap lebih awal dari Lando Norris dari McLaren membuat Hamilton memimpin balapan dengan penonton di kandangnya sendiri yang bersorak menyemangati hingga garis finis.
Kemenangan ini tak hanya menjadi kemenangan pertama Hamilton sejak GP Arab Saudi dua setengah musim lalu, tetapi juga merupakan rekor kemenangan kesembilan di satu venue GP yaitu di Silverston.
“Ini adalah balapan terakhir saya di Grand Prix Inggris bersama tim ini [sebelum pindah ke Ferrari], jadi saya sangat ingin memenangkan ini untuk mereka, karena saya mencintai mereka, saya sangat menghargai mereka, semua kerja keras mereka. telah melakukan semuanya selama bertahun-tahun ini," kata dia..
Hamilton menampilkan “wajah pemberani” di tengah kekeringan kemenangannya di mana juara dunia tujuh kali itu membuka lebih jauh perjalanannya antara kemenangannya yang ke-103 dan ke-104.
Ia mengatakan hari-hari tanpa kemenangannya dilaluinya dengan sangat sulit. Namun, orang-orang di sekitarnya yang mendukungnya membuatnya terus menggali kemampuan untuk bangkit.
“Pasti ada hari-hari antara tahun 2021 dan saat ini di mana saya merasa tidak cukup baik, atau apakah saya akan kembali ke posisi saya saat ini, tetapi yang penting adalah saya memiliki orang-orang hebat di sekitar saya, yang terus mendukung saya," kata dia.
Sementara itu, pembalap Red Bull Max Verstappen memuji kinerja timya karena membuat “keputusan tepat” pada balapan Formula 1 (F1) Grand Prix (GP) Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Ahad yang membantunya meraih P2 di belakang Lewis Hamilton yang meraih kemenangan.
Keputusan tepat yang dipuji Verstappen kepada timnya adalah saat peralihan ban keras pada lap-lap terakhir di trek yang mulai cukup kering yang membuat mobilnya melaju kencang untuk mendahului Lando Norris di posisi kedua yang menggunakan ban lunak.
“Ya, kami tidak memiliki kecepatan hari ini. Saya perlahan-lahan mundur," kata Verstappen, dikutip dari laman resmi F1, Senin.
“Suatu saat tidak terlihat bagus, saya benar-benar berpikir, 'Apakah kami akan finis di posisi kelima, keenam?' Namun kami mengambil keputusan yang tepat," kata dia menambahkan.
“Kemudian pada akhirnya panggilan dari tim untuk menggunakan ban keras dan bukan ban lunak jelas membantu saya, dan itulah mengapa saya pikir kami juga finis kedua hari ini. Ini bisa saja menjadi jauh lebih buruk, tetapi dengan melakukan keputusan yang tepat kami masih bisa naik podium dan saya tentu saja sangat senang dengan itu," kata dia lagi.
Berkaca dari kondisi basah-kering yang terjadi selama 52 lap, Verstappen mengaku berusaha menghindari risiko yang tidak perlu sebelum kemudian matahari mulai muncul pada tahap akhir balapan dan sirkuit perlahan menjadi kering.
“Saya hanya berusaha bertahan, tidak keluar jalur, dan itu cukup rumit. Tapi kemudian pada satu titik hal itu benar-benar mulai menurun," jelasnya.
“Kemudian Anda harus membuat ban bertahan selama yang Anda bisa, lalu tiba-tiba matahari juga muncul dan trek mulai mengering dengan cepat. Untungnya semuanya berjalan dengan baik," kata dia.
Raihan P2 di Silverston membuatnya masih memuncaki klasemen sementara F1 dengan 255 poin, unggul 84 poin dari Norris yang ada di posisi kedua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamilton tak bisa berhenti menangis setelah kembali menang sejak 2021