Ankara (ANTARA) - Ribuan pemukim ilegal Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki untuk melakukan ritual Yahudi dan memicu ketegangan dengan Muslim Palestina di tempat suci itu.

Dengan dilindungi pasukan Israel, sekitar 1.600 pemukim ilegal memasuki kompleks masjid dan melakukan upacara keagamaan Talmud, menurut laporan Departemen Wakaf Islam yang dikelola Yordania.

Dilaporkan juga bahwa pemukim Israel terlihat melambaikan bendera Israel ketika menyerbu masuk kompleks masjid tersebut.

Masuknya para pemukim Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa merupakan tanggapan atas seruan dari kelompok-kelompok ekstrem Yahudi untuk memperingati Tisha B'Av, atau hari puasa yang dijalankan setiap tahun oleh umat Yahudi yang menandai terjadinya beberapa bencana dalam sejarah Yahudi.

Para pemukim memasuki masjid melalui Gerbang Al-Mugharbah di bagian barat, rute yang sering digunakan dalam banyak penyerbuan sebelumnya.

Israel menutup jalan menuju Kota Tua Yerusalem, mengerahkan ratusan tentara, kemudian mengubah area tersebut menjadi "barak militer" dengan memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina yang mencoba memasuki masjid, menurut laporan kantor berita WAFA.

Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai tempat ketiga tersuci bagi umat Islam.

Sementara umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967.

Pada 1980, Israel mencaplok seluruh kota dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.


PBB...

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyoroti luasnya perintah evakuasi militer Israel di Jalur Gaza dengan mengatakan perintah tersebut mencakup hampir 84 persen wilayah kantong tersebut.

"Secara total, sekitar 305 kilometer persegi atau hampir 84 persen dari Jalur Gaza, telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi oleh militer Israel," kata wakil juru bicara PBB, Farhan Haq pada konferensi pers, Senin (12/8).

Dengan mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Haq mengatakan pengeboman dan agresi Israel yang berlanjut di Gaza terus membunuh, melukai, dan menggusur warga Palestina serta merusak dan menghancurkan rumah dan infrastruktur yang mereka andalkan.

Dua perintah evakuasi, lanjutnya, dikeluarkan oleh militer Israel selama akhir pekan untuk Kota Khan Younis, sebagian besar untuk daerah-daerah yang sebelumnya telah ditempatkan di bawah perintah evakuasi.

Perintah tersebut telah berdampak pada sekitar 23 lokasi pengungsian, 14 fasilitas air, sanitasi, dan kebersihan, serta empat fasilitas pendidikan.

Haq juga menyebutkan bahwa akses pasokan bantuan ke Gaza sangat dibatasi karena ada serangan aktif, kendala akses, tingkat ketidakamanan yang tinggi, kurangnya ketertiban dan keselamatan publik, serta faktor-faktor lainnya.

Ketika ditanya apakah genosida sedang terjadi di Gaza, Haq mengatakan harus ada putusan pengadilan yang sesuai untuk menyebut suatu tindakan sebagai genosida.

Saat mengacu pada pernyataan sebelumnya mengenai situasi di seluruh Jalur Gaza, dia mengatakan “angka-angka ini mengkhawatirkan untuk konflik apa pun di mana pun".

Sumber: Anadolu



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ribuan pemukim ilegal Israel menyerbu Masjid Al Aqsa

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024