Batam (ANTARA) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, Suryono gencarkan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada acara Gebyar Melayu Pesisir 2024.
Gebyar Melayu Pesisir 2024 merupakan momentum penting bagi Kepri untuk menegaskan posisinya dalam era digital.
“Acara ini istimewa karena menonjolkan digitalisasi. Hal tersebut penting karena semua proses serba cepat, luas dan menguntungkan,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Riau Suryono di Batam, Kamis.
Ia mengatakan bahwa digitalisasi dapat memberikan hasil yang lebih besar dan sekarang sudah lebih terasa dampaknya, terutama untuk pelaku UMKM.
“Tahun lalu, transaksi digital mencapai 10 miliar rupiah. Tahun ini, angka tersebut sudah melampaui 7 miliar rupiah,” katanya.
Suryono menargetkan jumlah target 10 miliar rupiah untuk tahun 2024 dan berharap angka tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.
Ia menjelaskan bahwa terdapat tantangan terkait persaingan ketat dengan perusahaan besar dan platform e-commerce internasional.
“Tetapi teknologi digital menjadi kunci untuk menghadapi tantangan ini. Pembayaran digital semakin efisien, UMKM bisa memasarkan produk secara lebih luas, dan seterusnya,” ujarnya.
Hal tersebut harus diimbangi dengan peningkatan akses pembiayaan, khususnya dukungan pembiayaan mikro, serta akselerasi literasi keuangan.
Maka BI provinsi Kepri berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mendukung pembiayaan bagi UMKM dan untuk memastikan UMKM dapat bersaing dalam ekosistem ekonomi digital yang semakin kompetitif.
Acara Gebyar Melayu Pesisir menjadi ajang untuk mendorong digitalisasi UMKM dalam hal pembayaran dan pemasaran untuk memajukan ekonomi daerah.