Istanbul (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan rencananya mengunjungi Jalur Gaza dalam upaya menghentikan perang melawan Israel yang telah menewaskan sedikitnya 40.000 korban.

Langkah itu belum pernah dilakukan sebelumnya, mengingat selama ini Abbas berkedudukan di Tepi Barat.

"Saya umumkan di hadapan Anda dan dunia bahwa saya telah memutuskan untuk pergi ke Jalur Gaza bersama semua pemimpin Palestina," kata Abbas di hadapan parlemen Turki, Kamis, selama pertemuan yang turut dihadiri Presiden Tayyip Erdogan.

Abbas meminta para pemimpin negara Arab dan negara-negara sahabat serta Sekretaris Jenderal PBB untuk bergabung dalam kunjungan yang dimaksudkan untuk menghentikan serangan Israel di Gaza.

Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memastikan akses bagi mereka untuk memasuki wilayah Gaza.

"Tujuan kami berikutnya adalah kota suci Yerusalem, ibu kota abadi kami," kata dia.

Abbas memuji posisi Turki, Presiden Erdogan, dan rakyat Turki dalam menolak dan mengutuk kejahatan Israel terhadap Palestina.

“Meskipun Israel menyebabkan kelaparan, membunuh, menghancurkan, dan menargetkan kelompok-kelompok kemanusiaan, sementara AS menggunakan hak vetonya tiga kali di Dewan Keamanan PBB untuk mencegah penghentian perang,” kata dia.

Presiden Abbas menegaskan, Jalur Gaza, Yerusalem Timur, dan Tepi Barat adalah satu kesatuan geografis yang membentuk negara Palestina yang merdeka--menurut hukum internasional.

“Tidak akan ada negara Palestina tanpa Gaza. Bagi mereka yang berbicara tentang skenario Gaza pascaperang, kami katakan, Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem adalah satu kesatuan yang membentuk negara Palestina," tuturnya.

Ia mengajak negara-negara berjuang bersama Palestina untuk untuk membebaskan lebih dari 10.000 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Rakyat Palestina akan membangun kembali Gaza dan menyembuhkan luka-luka kami dengan dukungan negara-negara Arab dan Islam, di bawah negara Palestina kami yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Abbas.


Sumber: Anadolu


130 orang tewas setiap hari...


Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Volker Turk pada Kamis mengungkapkan bahwa rata-rata hampir 130 orang telah tewas setiap hari di Jalur Gaza akibat serangan Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.

"Besarnya kehancuran tempat tinggal, rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah oleh militer Israel sangat mengejutkan," kata Turk dalam sebuah pernyataan.

Turk menekankan bahwa situasi tak terbayangkan di wilayah kantong Palestina yang terkepung itu sebagian besar disebabkan oleh pelanggaran hukum perang yang terus dilakukan tentara Israel.

Dia juga menegaskan pentingnya perlindungan bagi warga sipil, properti, dan infrastruktur sesuai hukum kemanusiaan internasional (International Humanitarian Law/IHL).

“Kami telah mendokumentasikan pelanggaran serius terhadap IHL oleh militer Israel dan kelompok-kelompok bersenjata Palestina, termasuk Hamas,” kata dia.

Turk mendesak semua pihak untuk menyepakati gencatan senjata segera, menghentikan permusuhan, dan menghentikan pertumpahan darah.

“Ketika dunia merenung dan mempertimbangkan ketidakmampuan untuk mencegah pembantaian ini, saya mendesak semua pihak untuk menyetujui gencatan senjata segera, meletakkan senjata, dan menghentikan pembunuhan untuk selamanya,” katanya.

Para sandera harus dibebaskan, kata dia, begitu pula warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang.

Turk juga mendesak agar pendudukan ilegal oleh Israel segara diakhiri dan solusi dua negara yang disepakati secara internasional harus menjadi kenyataan.

Israel mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera. Serangan membabi buta Israel di Gaza yang terus berlanjut menuai kecaman internasional.

Serangan-serangan itu telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, yang sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 92.400 lainnya, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Lebih dari 10 bulan sejak Israel melancarkan agresi, sebagian besar wilayah Gaza hancur. Pengepungan Israel juga melumpuhkan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Sumber: Anadolu

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Palestina akan kunjungi Gaza untuk hentikan perang Israel

Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024