Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau memaksimalkan peran Tim Pencegahan Penanganan Kekerasan (TPPK) dalam mencegah kekerasan pada anak guna mewujudkan sekolah ramah anak (SLA).

Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam Andi Agung di Batam, Jumat, mengatakan keberadaan TPPK di sekolah harus dioptimalkan agar masalah, seperti perundungan dan kekerasan dapat dicegah.

“TPPK sangat penting untuk memastikan masalah di sekolah dapat ditangani dengan baik. Kita tidak ingin ada perundungan atau kekerasan yang berdampak buruk pada siswa,” kata Andi.

Ia menyampaikan pelatihan training of teacher (ToT) Sekolah Ramah Anak & TPPK di Satuan Pendidikan dinilai sangat penting demi terwujudnya sekolah ramah anak dan memaksimalkan peran TPPK.

"Di satuan pendidikan sudah ada TPPK supaya penanganan terkait masalah ini bisa diatasi dengan baik, jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan seperti perundungan dan tindak kekerasan lainnya," ujar dia.

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID), Erry Syahrial mengatakan kekerasan dan perundungan masih menjadi masalah di sejumlah sekolah.

Baca juga: Pemkab Natuna sosialisasikan sekolah ramah anak

Ia berharap melalui pelatihan dan kerja sama ini, visi sekolah bebas kekerasan bisa segera terwujud.

“Pencegahan menjadi fokus utama kami. Dalam pelatihan ini, kami juga memberikan materi mediasi untuk membantu sekolah menangani berbagai persoalan dengan cara yang tepat,” ujar Erry.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan setiap sekolah di Batam mampu menjadi lingkungan yang ramah dan aman bagi anak-anak, serta menciptakan generasi yang bebas dari kekerasan dan perundungan.

Baca juga: KPI meminta lembaga penyiaran perbanyak siaran ramah anak

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024