Batam (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Batam Kepulauan Riau mendukung upaya pembinaan remaja dengan program Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Kepala Bidang Kesejahteraan dan Pembangunan Keluarga Pemerintah Kota Batam Dewi Murni saat dihubungi di Batam Kamis, mengatakan bahwa kelompok PIK-R ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, usia pendewasaan, serta pencegahan pernikahan dini dan penyalahgunaan narkoba.
"Konselor sebaya dalam PIK-R dibentuk agar anak Sekolah Menengah Atas -SMA- bisa saling mendukung dan diskusi tentang bahayanya pernikahan dini, tentang stunting, tentang bahaya narkoba, dan lain-lain," ujar Dewi.
Program ini bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam terkait penyuluhan tentang bahaya narkoba, pentingnya kesehatan reproduksi, gizi, serta pencegahan anemia pada remaja.
Program ini dipantau melalui aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA), agar pembinaan dan penyuluhan berjalan terarah dan dapat dipantau oleh dinas.
“Kami selalu memantau laporan melalui aplikasi SIGA. Pastinya ada sekolah-sekolah yang lebih unggul dan rajin, kami sangat apresiasi jika program PIK-R terus berjalan di sekolah,” katanya.
Baca juga: Pemkab Natuna datangi rumah keluarga yang berisiko alami kekerasan anak
Pelaksanaan program PIK-R yang unggul ada di SMA 12 Tanjung Uma, dengan dukungan guru Dyah Sariningsih yang sudah lama menjadi pembina program tersebut.
“PIK-R di sekolah kami berfungsi sebagai kegiatan ekstrakurikuler setiap hari Jumat, di mana siswa-siswi mengikuti kegiatan bersama untuk belajar dan berdiskusi,” ujar Dyah.
“Topik macam-macam, tapi misalnya ada suatu topik hangat seperti stunting, semua siswa-siswi belajar mengenai topik tersebut lalu berbagi informasi ke yang lain, karena memang konseling sebaya,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan tentang kegiatan yang dilaksanakan di luar sekolah, seperti kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) anak dan juga kunjungan dari posyandu tentang materi stunting.
Melalui program ini, diharapkan generasi muda Batam dapat terus belajar dan berbagi ilmu, serta bebas dari perilaku berisiko yang dapat menghambat masa depan mereka.
Baca juga: DP3AP2KB Batam: Jumlah akseptor KB implan sudah lampaui target