Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau menargetkan 66.800 siswa sekolah dasar (SD) yang duduk di sekolah dasar (SD) kelas satu, dua dan lima pada bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) untuk pemberian imunisasi dhipteria tetanus (DT) dan tetanus diphteria (TD).

Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi di Batam, Senin mengatakan adapun rincian dari target tersebut, 22.422 siswa kelas satu untuk imunisasi DT, 22.189 siswa kelas dua untuk imunisasi TD, dan 22.189 siswa kelas lima untuk imunisasi TD.

“Hingga saat ini capaiannya yang kelas satu SD 5,1 persen atau 1.148 siswa sudah diimunisasi. Siswa kelas dua 4,4 persen atau 973 anak. Dan untuk siswa kelas lima 4,6 persen atau 1.010 anak,” kata Didi.  

Ia menjelaskan pemberian imunisasi tersebut dilakukan di sekolah-sekolah di Kota Batam.

Namun, bagi siswa yang tidak dapat mengikuti imunisasi di sekolah, maka bisa mendatangi puskesmas terdekat.

“Imunisasi tersebut bisa dilaksanakan di 21 puskesmas yang tersebar di setiap kecamatan,” ujar dia.

Pemberian imunisasi DT dan TD bertujuan untuk melindungi anak-anak Kota Batam dari berbagai penyakit seperti difteri dan tetanus.

“Untuk November, kelas 1 imunisasi DT, dan kelas 2 TD,” ujar dia.

Sebelumnya, Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari mengatakan Air Susu Ibu (ASI) penting untuk melindungi dan membentuk sistem kekebalan tubuh namun untuk perlindungan spesifik perlu bantuan vaksin pada anak agar dapat terlindungi sempurna dari berbagai virus pada masa depan.

“ASI adalah anugerah alami dari Tuhan yang memberikan nutrisi lengkap bagi bayi dan memiliki manfaat untuk menciptakan kekebalan secara umum. Meski begitu ASI tidak sepenuhnya memberikan kekebalan khusus terhadap penyakit tertentu yang berisiko fatal,” katanya saat diskusi yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI secara daring, di Jakarta, Jumat.

Oleh karena itu, lanjutnya, vaksin lengkap yang disarankan oleh pemerintah sangat disarankan agar anak memiliki kesehatan yang paripurna dalam tumbuh kembang mereka nantinya.

Seperti halnya polio, ia menyarankan untuk orang tua agar terus mengikuti dan memberikan vaksin tersebut kepada anak-anak mereka. Virus polio tersebut dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kehidupan anak.

Baca juga: 602 kasus DBD ditemukan di Batam sepanjang 2024


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Angiela Chantiequ
Copyright © ANTARA 2024