Jakarta (ANTARA) - Ketiga calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2024 menawarkan solusi untuk mengurangi polusi di Jakarta jika kelak terpilih menjadi kepala daerah dalam lima tahun ke depan.

Cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Minggu malam, berjanji akan membangun hunian di tengah kota sebagai salah satu solusi untuk mengurangi polusi di kota ini.

"Kami akan memperbanyak hunian di tengah kota dan memperbanyak ruang kerja di pinggiran kota sehingga ada alternatif warga untuk tinggal bekerja berekreasi di jarak yang dekat dan mengurangi pergerakan, otomatis polusi insya Allah akan berkurang," katanya.

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) itu juga akan menanam tiga juta pohon, diambil dari anggaran Rp1 miliar, per satu RW sebagian penghijauan yang dilakukan serentak di 2.700 RW.

"RIDO siap berkomitmen menurunkan suhu dua derajat, menurunkan polusi cukup signifikan tidak hanya di jalan tapi juga di atap gedung sehingga efek rumah kaca bisa dikurangi," katanya.

Di sisi lain, pasangan RIDO juga akan memperluas cakupan transportasi Jaklingko untuk masyarakat Jakarta. Selain itu, memberikan insentif ke pengemudi ojek online untuk bisa beralih dari motor BBM ke motor listrik.

Sementara itu, cagub nomor urut 2 Dharma Pongrekun menyiapkan delapan langkah menjadikan Jakarta sebagai kota hijau dengan emisi rumah kaca yang rendah.

Langkah pertama yang dilakukan, yakni mengurangi kemacetan dengan teknologi tanpa lampu merah di jalanan.

Kemudian memprioritaskan transportasi umum sebagai sarana transportasi publik di Jakarta serta menyiapkan energi terbarukan seperti biodiesel mandiri yang terbuat dari rumput laut, nipah dan bakau untuk bahan bakar ramah lingkungan.

Selanjutnya melakukan pembinaan masyarakat yang dilakukan langsung dari tim ekonomi adab yang telah dipersiapkan oleh pemerintah daerah.

Kemudian mempersiapkan arsitek yang tepat dalam melakukan pembangunan dan mengurangi penggunaan listrik dalam kehidupan.

Pihaknya juga akan mengoptimalkan penanaman atau pemeliharaan mangrove yang diintegrasikan dengan teknologi adab yang disiapkan pemerintah daerah.

Sedangkan cagub nomor urut 3 Pramono Anung siap membangun area parkir kendaraan pribadi yang berada di dekat sarana transportasi publik (park and ride) berjarak 500 meter dari rumah warga untuk mengurangi kemacetan.

Upaya ini sekaligus untuk mengurangi emisi karbon akibat gas buang kendaraan bermotor di Jakarta.

"Untuk 500 meter dari rumah masing-masing yang tinggal di Jabodetabek dan semuanya, kami akan buatkan 'park and ride' sehingga ada kepastian," katanya.
 

Ia juga akan memperluas rute JakLingko sehingga bisa terkoneksi dengan transportasi umum lainnya dan memudahkan mobilitas masyarakat.

Dia menekankan tujuan dari menghubungkan fasilitas dengan transportasi publik menjadi dekat sebagai langkah untuk mengubah gaya hidup masyarakat untuk lebih mencintai lingkungan.

"Paling utama bagi saya mengubah gaya hidup (lifestyle) masyarakat dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum jadi hal yang sangat penting," ujarnya.

Kemudian, dia juga menyebutkan kembali ambisinya untuk menggratiskan 15 golongan masyarakat untuk bisa menaiki transportasi publik seperti Transjabodetabek, MRT dan LRT.

Solusi banjir...
 


Ketiga calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta menawarkan sejumlah kebijakan untuk menangani banjir di Jakarta, mulai dari membangun waduk, mengusung konsep beton berpori, hingga normalisasi sungai.

Cawagub nomor urut 1 Suswono mengatakan pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) akan membangun waduk dan sumur resapan untuk mengatasi persoalan banjir.

"Saya kira memang tadi sudah disinggung juga, perlunya dibangun bendungan-bendungan atau waduk-waduk baru yang cukup signifikan untuk menahan agar laju air tidak langsung ke Jakarta," katanya dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Jakarta, Minggu malam.

Pasangan itu juga akan akan membangun sumur-sumur resapan dan biopori agar air tanah di Jakarta ini sendiri juga bertambah.

"Dan di hilir akan dibangun tanggul laut raksasa atau 'giant sea wall'. Saya kira itu adalah satu solusi yang memang satu paket dengan sendirinya insyaallah Jakarta akan bebas banjir," kata Suswono.

Menurut mantan Menteri Pertanian itu, persoalan banjir harus diatasi dengan baik karena berdasarkan data BPBD DKI 2024 kerugian potensi banjir ini mencapai Rp2,1 triliun.

Sementara itu, cawagub nomor urut 2 Kun Wardana mengusung konsep sistem beton berpori (permeable concrete system) untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Konsep tersebut memungkinkan pori-pori beton bisa menyerap 600 liter air per meter persegi per menit.

Selain sistem beton berpori, pasangan Dharma Pongrekun itu juga mengusung pembangunan kolam pipi monyet serta solusi-solusi banjir lainnya untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.

"Untuk curah hujan di Jakarta, kita akan lakukan sistem pengendalian air terpadu, kemudian kita akan normalisasi daerah aliran sungai," katanya.

Khusus untuk banjir kiriman, Kun akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah hulu terkait penanganannya.

"Untuk masalah terkait dengan banjir kiriman, kita perlu melakukan koordinasi dan komunikasi aktif dengan pemerintah daerah di hulu, seperti Bogor dalam pengaturan debit air. Kemudian kita juga akan perbaiki tata guna lahan di sana," katanya.

Sedangkan cawagub nomor urut 3 Rano Karno (Bang Doel) menyebut pembangunan waduk hingga normalisasi sungai penting untuk menangani banjir yang terus terjadi di kota ini.

"Saya sepakat (dengan Kun) di Jakarta memang hanya tiga unsur banjir, yang pertama banjir kiriman. Karena itu pembangunan waduk untuk kurangi debit air yang masuk ke Jakarta sangat dibutuhkan," katanya.

Selain pembangunan waduk, Bang Doel juga mengatakan perlunya melakukan normalisasi sungai dan menambah jumlah sumur resapan di Jakarta.

Lebih lanjut terkait masalah di banjir di Jakarta, dia juga menyebut tentang banjir genangan drainase.

Guna menangani ini, dia akan menyiapkan pasukan oranye (Dinas Lingkungan Hidup) dan membangun sarana utilitas terpadu agar kabel tidak menumpuk di drainase.

"Kemudian secara nyata, banjir akan jadi salah satu prioritas APBD DKI 2025. Normalisasi sungai harus segera diselesaikan," kata Rano.

Penanganan banjir jadi salah satu subtema di debat ketiga Pilkada DKI Jakarta. Banjir menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi Kota Jakarta. Data penanggulangan Jakarta menunjukkan jumlah kejadian bencana banjir pada 2022 mencapai 643 bencana, naik 54,5 persen dari tahun sebelumnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Solusi tiga cagub kurangi polusi di Jakarta

Pewarta : Ade irma Junida
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024