Batam (ANTARA) - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kepulauan Riau menerima laporan tujuh pemancing terserat gelombang pasang di Perairan Batam, lima di antaranya berhasil menyelamatkan diri, satu orang meninggal dunia, dan satu orang lainnya masih dalam pencarian Minggu.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Tanjungpinang Fazzli dikonfirmasi di Batam, Minggu, dilaporkan peristiwa lima pemancing tenggelam itu diterima pada pukul 12.10 WIB siang tadi.
"Laporan kami terima di warga pukul 12.10 WIB, estimasi kejadian sekitar pukul 10.00 WIB," katanya.
Berdasarkan informasi pelapor pada pukul 10.00 WIB, delapan warga Batam pergi memancing atau mengarung di Pantai Bahagia Nongsa Batam.
Dari delapan pemancing tersebut, hanya tujuh yang turun ke laut memancing, satu orang menunggu di darat.
Pada saat memancing, kata dia, kondisi air laut surut, tanpa disadari seketika air laut berubah pasang dalam.
"Ketujuh pemancing diduga terkena air pasang dalam, lima orang berhasil berenang ke tepi pantai, sedangkan satu orang meninggal dunia, dan satu lainnya dalam pencarian," kata.
Menerima laporan tersebut, SAR Tanjungpinang mengerahkan petugas siaga Kantor SAR Tanjungpinang melakukan penelusuran.
Pada pukul 12.30 WIB, Rescuer Pos SAR Batam berjumlah lima orang bergerak menuju ke lokasi kejadian menggunakan rescue car type II dengan membawa rubber boat.
Hingga berita ini diturunkan tim masih melakukan penelusuran dan pendataan informasi terkait indentitas korban.
"Data korban masih tahap penggalian informasi," kata Fazzli.
Sebelumnya BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam telah mengeluarkan peringatan terkait banjir pesisir atau (Rob) akibat fenomena bulan purnama.
“Masyarakat pantai diimbau waspada adanya fenomena banjir pesisir (Rob) yang diprediksikan berpotensi terjadi pada tanggal 14 sampai 23 Desember 2024 di beberapa wilayah Kepri,” kata Kepala Stasiun BMKG Hang Nadim Batam Ramlan dalam keterangannya di Batam, dikutip Jumat (13/12).
Dia menjelaskan, banjir rab ini akibat adanya fenomena bulan purnama dengan Perigee (jarak terdekat dengan bulan ke bumi) yang terjadi pada tanggal 12 Desember sehingga berpotensi meningkatnya ketinggian pasang air laut maksimun para periode 14 sampai dengan 23 Desember.