Batam (ANTARA Kepri) - Warga masyarakat Kabupaten Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau menjadi sasaran utama pelaksanaan Program Keluarga Berencana pada Juli 2012.
"Program tahun ini akan dilaksanakan dua tahap. Pertama pada Juli dengan sasaran Kabupaten Natuna dan Anambas. Kedua pada akhir 2012 di Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Riau, Sunarto di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, yang menjadi pertimbangan ialah karena bila dilaksanakan pada akhir tahun seperti pada 2011 hasilnya tidak akan maksimal sebab terkendala cuaca di musim angin utara.
Kabupaten Anambas memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dan pulau-pulau yang tersebar di Laut Natuna dan Laut China Selatan.
Kabupaten Natuna terletak di timur laut Anambas. Di kabupaten ini terdapat 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53 persen) yang berpenghuni dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar di antaranya adalah Pulau Bunguran, dan Pulau Serasan.
"Bila dilaksanakan pada akhir tahun cuaca tidak mendukung. Ombak besar dan hujan bisa tiba-tiba turun dan mengganggu pelayanan, jadi kami akan laksanakan Juli nanti. Apalagi tidak ada transportasi reguler kedua daerah tersebut," kata dia.
Sunarto mengatakan, akan mengutamakan pelayanan KB jangka panjang seperti metode operasi pria (MOP), metode operasi wanita (MOW), imlant (susuk) dan IUD (spiral).
"Kami akan mengupayakan masyarakat di Natuna dan Anambas akan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Karena tidak setiap saat daerah tersebut bisa dijangkau oleh petugas medis. Bila memakai kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik, dikhawatirkan angka kegagalannya tinggi," kata Sunarto.
Menurut Sunarto, pada 2011 hampir 80 persen peserta KB di Kepri masih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik, dan kondom.
Sementara itu, kata Sunarto, pada pelaksanaan kedua akhir 2012, akan dikonsentrasikan pada daerah yang mudah dijangkau seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga.
"Daerah tersebut relatif lebih mudah dijangkau, jadi kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir tahun," kata dia.
BKKBN Kepri berharap, pelaksanaan KB Kepulauan akan meningkatkan jumlah peserta KB di Kepri. (KR-LNO/A013)
Editor: Rusdianto
"Program tahun ini akan dilaksanakan dua tahap. Pertama pada Juli dengan sasaran Kabupaten Natuna dan Anambas. Kedua pada akhir 2012 di Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepulauan Riau, Sunarto di Batam, Kamis.
Ia mengatakan, yang menjadi pertimbangan ialah karena bila dilaksanakan pada akhir tahun seperti pada 2011 hasilnya tidak akan maksimal sebab terkendala cuaca di musim angin utara.
Kabupaten Anambas memiliki karakteristik yang berbeda dengan wilayah lainnya, hal ini dikarenakan sebagian besar wilayahnya terdiri dari lautan dan pulau-pulau yang tersebar di Laut Natuna dan Laut China Selatan.
Kabupaten Natuna terletak di timur laut Anambas. Di kabupaten ini terdapat 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53 persen) yang berpenghuni dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar di antaranya adalah Pulau Bunguran, dan Pulau Serasan.
"Bila dilaksanakan pada akhir tahun cuaca tidak mendukung. Ombak besar dan hujan bisa tiba-tiba turun dan mengganggu pelayanan, jadi kami akan laksanakan Juli nanti. Apalagi tidak ada transportasi reguler kedua daerah tersebut," kata dia.
Sunarto mengatakan, akan mengutamakan pelayanan KB jangka panjang seperti metode operasi pria (MOP), metode operasi wanita (MOW), imlant (susuk) dan IUD (spiral).
"Kami akan mengupayakan masyarakat di Natuna dan Anambas akan menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Karena tidak setiap saat daerah tersebut bisa dijangkau oleh petugas medis. Bila memakai kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik, dikhawatirkan angka kegagalannya tinggi," kata Sunarto.
Menurut Sunarto, pada 2011 hampir 80 persen peserta KB di Kepri masih menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik, dan kondom.
Sementara itu, kata Sunarto, pada pelaksanaan kedua akhir 2012, akan dikonsentrasikan pada daerah yang mudah dijangkau seperti Batam, Tanjungpinang, Bintan dan Lingga.
"Daerah tersebut relatif lebih mudah dijangkau, jadi kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir tahun," kata dia.
BKKBN Kepri berharap, pelaksanaan KB Kepulauan akan meningkatkan jumlah peserta KB di Kepri. (KR-LNO/A013)
Editor: Rusdianto