Batam (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Lingga, Kepulauan Riau, menggarap 30 hektare lahan tidur atau yang belum termanfaatkan milik warga di Desa Bukit Belah menjadi lahan pertanian produktif jagung pipil untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Kapolres Lingga AKBP Pahala Martua Nababan saat dikonfirmasi di Batam, Senin, mengatakan keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan bukan sekedar simbolik, tapi bentuk pengabdian nyata aparat kepolisian dalam menjawab tantangan strategis bangsa.

“Ketahanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas bangsa,” kata Pahala.

Polres Lingga menjadi pioner dalam gerakan ketahanan pangan berbasis masyarakat di Kepri. Seluas 30 hektare lahan milik warga yang tidak tergarap ini dimanfaatkan menjadi sentra jagung pipil di kabupaten itu.

Baca juga: 130 PMI telah berangkat dari Batam hingga Juli

Dari 30 hektare lahan tersebut, kata dia, seluas 10 hektare lahan milik Sahari lebih dulu digarap dan ditanami jagung pipil. Sisanya 20 hektare akan dikembangkan secara bertahap.

Adapun jagung pipil yang ditanam dengan sistem pertanian modern yang berorientasi pada hasil dan keberlanjutan lingkungan.

“Kami Polres Lingga berkomitmen untuk tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga mendukung kemandirian pangan sebagai bentuk nyata pengabdian kepada negeri,” katanya.

Menurut perwira menengah Polri itu, krisis pangan di tataran global menjadi ancaman nyata yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapinya.

Melalui program ketahanan pangan ini, lanjut dia, Polres Lingga ingin mengubah cara pandang masyarakat terkait tugas Polri tidak hanya di ranah hukum, dan keamanan saja.

“Saat ini, Polri juga harus hadir di tengah masyarakat sebagai bagian dari solusi dan salah satunya adalah dengan mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.

Baca juga: BKKBN Kepri bagikan MBG untuk tiga posyandu di Tanjungpinang

Dia menerangkan, dari 10 hektare lahan yang sudah ditanami, seluas empat hektare ditanami varietas jagung pipil unggulan dengan produktivitas tinggi, enam hektare sisanya dikembangkan dengan metode tanam baris berbasis konservasi lahan.

Menurut dia, program ini tidak hanya menambah pasokan pangan dan pakan ternak lokal, tapi juga membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Pahala juga menekankan, bahwa program ini dijalankan dengan semangat gotong royong, melibatkan pemerintah daerah, kelompok tani, serta masyarakat luas.

Diharapkan langkah ini menjadi model inspiratif nasional bagi daerah lain dalam memanfaatkan lahan tidur demi memperkuat ketahanan pangan nasional.

Dia pun menegaskan bahwa pengelolaan 30 hektare lahan tersebut adalah komitmen jangka panjang. Polres Lingga terus mengawal hingga seluruh area bisa dimanfaatkan secara optimal.

“Ketahanan pangan bukan hanya tanggungjawab pemerintah pusat, atau kementerian. Ini adalah tugas seluruh elemen bangsa, termasuk kami di Polri,” ujarnya.

Baca juga:
SAR Kepri lanjutkan pencarian pemuda lompat dari Jembatan Barelang

SAR gabungan Natuna selamatkan nelayan kapal tenggelam di perairan Pulau Laut


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025