Jakarta (ANTARA) - Janice Tjen berhasil menembus peringkat ke-53 dunia berkat gelar tunggal WTA pertamanya pada Chennai Open, Ahad, sekaligus mengukir sejarah sebagai petenis pertama dari Indonesia yang memenangi gelar tunggal putri setelah 23 tahun.
Dalam pertandingan perebutan gelar pada ajang WTA 250 di India tersebut, petenis berusia 23 tahun itu mengalahkan petenis Australia Kimberly Birrell 6-4, 6-3.
Petenis Indonesia terakhir yang memenangi gelar tunggal putri adalah Angelique Widjaja, yang meraih gelar kedua sekaligus terakhirnya di turnamen tingkat tur di Pattaya City pada 2002.
Janice, yang menjadi runner up dalam debut tur WTA-nya di WTA 250 Sao Paulo bulan lalu, bahkan melampaui rekor terbaik Angelique dengan statistik luar biasa musim ini.
Menurut catatan WTA, pada waktu yang sama tahun lalu Janice masih berada di luar Top 500, namun peringkatnya kini melewati catatan terbaik Angelique yang berada di peringkat 55.
Kesuksesan tersebut juga menjadikan Janice petenis Indonesia dengan peringkat tertinggi kedua dalam sejarah setelah mantan petenis peringkat 19 Yayuk Basuki.
Kemenangan di Chennai menambah catatan menang-kalah sektor tunggal Janice musim ini menjadi 77-15, termasuk pencapaiannya memenangi enam gelar ITF dan juga meraih gelar WTA 125 pertamanya di Jinan, China, pertengahan bulan lalu.
Janice Tjen berhasil menjuarai WTA 250 Chennai Open 2025 di India, Minggu, setelah mengalahkan petenis Australia Kimberly Birrell dengan skor 6-4, 6-3.
Janice yang menempati unggulan keempat mencatatkan dua ace dan berhasil mengonversi keseluruhan tiga peluang break point yang ia ciptakan untuk mengalahkan lawannya yang merupakan unggulan ketujuh dalam pertandingan yang berlangsung selama dua jam tersebut.
"Menurut saya, saya bermain sangat baik di sini, setiap babak terus membaik, dan hari ini saya dapat memainkan tenis terbaik saya," ujar Janice, seperti disiarkan WTA.
Dalam perjalanannya meraih gelar tunggal WTA pertamanya, Janice harus melakoni dua laga rubber set pada dua babak pertama di Chennai. Petenis kelahiran Jakarta itu kemudian melenggang mulus ke semifinal setelah mengalahkan petenis Ceko Mia Pohánková dengan 6-3, 6-1.
Pada babak empat besar, Janice mendapatkan perlawanan hebat dari petenis Thailand Lanlana Tararudee. Petenis berusia 23 tahun itu bangkit dari ketertinggalan 2-5 untuk memenangi pertandingan lewat tie-break.
Sebelum gelar WTA 250 di Chennai, Jannie sukses menjuarai WTA 125 Jinan di China pada pertengahan Oktober, namun gelar tersebut tidak masuk dalam hitungan WTA dikarenakan ajang level 125 WTA serupa dengan Challenger.
Janice juga telah menyandang predikat runner up dalam debutnya di ajang WTA pada WTA 250 Sao Paolo di Brasil pertengahan September.
Kesuksesan Janice juga diikuti dengan gelar ganda WTA pertamanya pada WTA 250 Guangzhou di China pekan lalu dengan menggandeng petenis Polandia Katarzyna Piter.
Gelar ganda Janice di Guangzhou Open melengkapi gelar ganda WTA 125 Suzhou bersama rekan senegaranya Aldila Sutjiadi.
Janice dan Aldila kembali berpasangan pada Chennai Open. Unggulan kedua tersebut kini bersiap melakoni laga final melawan unggulan teratas pasangan Australia-Rumania Monica Niculescu/Storm Hunter.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Janice Tjen tembus peringkat 50-an dunia usai cetak sejarah di Chennai